Helo Timor Leste

Ekspor Kopi Indonesia Tahun 2023/2024 Menurun Hingga Sepertiga, Khusus Jenis Kopi Robusta

Dodo Hawe - Ekonomi
Senin, 7 Aug 2023 14:37
    Bagikan  
KOPI
dailycoffeenews.com

KOPI - Ekspor kopi Indonesia tahun 2023/2024 mengalami penurunan akibat cuaca

HELOTIMORLESTE.COM - Akibat iklim yang tidak menguntungkan ekspor kopi dari Indonesia pada pasar tahun 2023/2024 internasional akan menurun hingga sepertiga, khususnya untuk jenis kopi robusta.

Menurut laporan USDA Foreign Agriculture Service (FAS) terbaru mengungkap penurunan paling parah pada produk kopi jenis robusta, akibat curah hujan tinggi.

Iklim itu mengganggu tahap pengembangan ceri yang bisa menurunkan hasil panen para petani kopi di Indonesia.

Kantor FAS memprediksi total produksi kopi Indonesia mencapai 9,7 juta kantong 60 kg pada 2023/24 ini baik robusta maupun arabika.

Penurunan produksi ekspor diperkirakan mencapai 18 persen dari tahun sebelumnya.

Baca juga: Ekspor Kopi Timor Leste Nomor Tiga di China, Ungguli Australia, Jepang dan Inggris

Untuk produksi kopi jenis arabika diperkirakan turun sekitar 500.000 kantong menjadi 1,3 juta kantong, sedangkan kopi robusta diperkirakan turun hingga 20% menjadi 8,4 juta kantong.

Indonesia merupakan negara pengekspor kopi ketiga terbesar di dunia yang kini memiliki lahan kopi mencapai 1,3 juta hektar.

Dari luas lahan di atas sudah termasuk perkiraan peningkatan marjinal sebesar 3.000 hektar, secara nasional, yang terjadi di wilayah Jawa Barat.

Menurut laporan tersebut, Jawa Barat saat ini sedang menggenjot produksi kopi arabika untuk dodorong berkembang di wilayah tersebut karena inisiatif agroforestri yang dimotori pemerintah daerah (Pemprov Jabar).

Baca juga: Produksi Kopi Vietnam Tahun 2023/2024 Meningkat, Namun Ekspor Kopi dari Negara itu Diperkirakan Menurun, ini Masalahnya

Di Jawa Barat, tanaman Arabika cenderung berkembang karena perusahaan milik negara yang menguasai lahan hutan terus memberikan dukungan perluasan di bawah inisiatif agroforestri pemerintah.

Di bawah prakarsa ini, para petani diizinkan untuk menanam tanaman kopi di lahan yang dikuasai perusahaan milik negara selama mereka menjaga pohon yang ada di lahan ini tetap utuh.

Laporan tersebut memperkirakan bahwa konsumsi kopi dalam negeri akan mengalami sedikit peningkatan sekitar 20.000 kantong menjadi 4,79 juta kantong karena ekonomi terus pulih dari pandemi Covid-19.

Baca juga: Bisnis Kedai Kopi Di Kota Ternate, Maluku Utara Terus Tumbuh, Bagaimana Dengan Kota Anda?

Selain itu, impor kacang hijau untuk tahun 2023/24 diproyeksikan mencapai 1,44 juta kantong, mengalami kenaikan sebesar 7%, sebagian karena kekurangan pasokan kopi hijau dalam negeri.

Sementara Amerika Serikat tetap menjadi pasar ekspor terbesar kopi india, diikuti oleh Eropa, India, dan Timur Tengah.

Pengiriman ke Jepang turun sebesar 42% pada 2022/23, sebagian karena beberapa kontainer ditolak karena peningkatan kadar bahan kimia residu dari pestisida , menurut laporan dari otoritas Jepang. **