HELOTIMORLESTE.COM - Mungkin ini bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua, khususnya para pekerja di Luar Negeri, agar memperhatikan soal legalitas bekerja di luar negeri.
Jenazah seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Taiwan gagal dibawa pulang ke Indonesia lantaran terkendala masalah birokrasi, Senin (26/6/2023).
Diketahui PMI itu bernama Wiji Lestari (45) warga Jalan Kyai Solihin dukuh Krajan kelurahan Paju Ponorogo, Jawa Timur, Indonesia.
Wiji Lestari dinyatakan meninggal dunia setelah dirawat di rumah sakit di Taiwan, dengan diagnosa kanker payudara stadium 4.
Menurut informasi Wiji Lestari menderita kanker payudara sejak Februari 2023 lalu, sempat operasi, hanya saja kondisinya terus memburuk hingga akhir meninggal di rumah sakit.
Kondisi Wiji saat dalam perawatan di Rumah Sakit Taoyuan, Taiwan viral di sosial media TikTok, yang diunggah oleh akun @my_soul_8053, pada 22 Juni 2023.
Baca juga: Grab Singapura Memangkas 1.000 Pekerjaan, atau 11 Persen Tenaga Kerja
Pemilik akun TikTok tak lain adalah teman sesama PMI menerangkan bahwa pihak rumah saikit di Taiwan ingin membantu kepulangan Wiji, namun terkendala birokrasi karena yang bersangkutan adalan PMI ilegal.
"Kondisi Mbak Wiji terkini yang guys, ini beliau udah kanker payudara stadium 4," kata pemilik akun tersebut, yang juga merupakan PMI di Taiwan, dikutip pada Senin, 26 Juni 2023.
Dalam aku itu juga disebutkan, jika dia sudah ngomong panjang lebar sama dokternya, dokternya ingin membantu, banyak ingin membantu. "Tapi terkendal dengan birokrasi karena Mbak Wiji (PMI) ilegal," lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, dia juga meminta warga TikTok agar memviralkan video tersebut, hingga mendapatkan respons dari Pemerintah Indonesia.
Namun, pada Minggu, 25 Juni 2023, Wiji dinyatakan meninggal dunia tanpa mendapatkan bantuan dari pihak pemerintah. "Selamat jalan mba, semoga Khusnul khatimah aamin."
Baca juga: Pekerjaan yang Tidak Boleh Dilakukan Bagi Orang Asing di Timor Leste, Serta Denda Keimigrasian
Wanita yang masih membujang ini diketahui sudah bekerja di Taiwan selama 7 tahun sebagai asisten rumah tangga sejak tahun 2016.
Kepala Desa Paju, Daryanto mengungkapkan jika warganya itu berangkat ke Taiwan tidak menggunakan prosedur resmi dan sekarang mengalami over stay.
Menurut Daryanto pada 20 Juni 2023 lalu sebenarnya sudah ada persiapan dipulangkan dan sudah sampai bandara, namun pihak bandara menolak lantaran tidak ada surat dari dokter.
"Akhirnya yang bersangkutan dikembalikan lagi ke rumah sakit hingga sekarang ini," ujar Kades Daryanto seperti beritakan radio gemasurya Ponorogo.
Dikatakan Kades Daryanto para rekan PMI di Taiwan juga melakukan open donasi untuk pembiayaan Wiji Lestari selama di rumah sakit.
Namun pihak keluarga sendiri tidak bisa berbuat banyak karena Wiji sendiri dari keluarga tidak mampu. **