HELOTIMORLESTE.COM - Presiden Ferdinand Marcos Jr. pada hari Selasa (9/5) mengatakan dia berharap untuk mengadakan pertemuan bilateral pertamanya dengan para pejabat Timor Leste minggu ini di sela-sela KTT ke-42 Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk membahas akses negara mereka ke 10 negara anggota blok daerah.
Marcos membuat pernyataan ini beberapa menit sebelum menaiki penerbangannya ke Indonesia, di mana KTT akan diadakan pada 9-11 Mei.
“Ini adalah pertama kalinya Timor-Leste bergabung dengan ASEAN sebagai pengamat, dan saya menantikan pertemuan bilateral dengan para pemimpin Timor Leste sehingga kita dapat membahas prospek keanggotaan mereka di ASEAN,” kata Presiden dalam pidato sebelum keberangkatannya.
Pada November 2022, ASEAN setuju “pada prinsipnya” untuk mengakui Timor Leste menjadi anggotanya yang ke-11. Ini terjadi lebih dari satu dekade setelah negara tersebut mengajukan keanggotaan pada tahun 2011.
Kelompok regional tersebut juga memberikan status pengamat kepada Timor Leste dan mengizinkan partisipasinya dalam semua pertemuan ASEAN.
Sementara itu, Marcos mengatakan dia dan para pemimpin ASEAN lainnya juga akan bertukar pandangan tentang isu-isu mendesak yang menjadi perhatian bersama selama KTT, termasuk perkembangan di Laut China Selatan yang disengketakan, situasi politik di Myanmar, dan persaingan di antara kekuatan-kekuatan besar.
Dia menambahkan bahwa dia akan memastikan bahwa partisipasinya akan mempromosikan kepentingan Filipina, termasuk upaya menuju pertumbuhan ekonomi, mencapai ketahanan pangan dan energi, memerangi kejahatan transnasional, dan melindungi pekerja migran dalam situasi krisis.
Pada 11 Mei, presiden akan mengikuti KTT Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Filippines East Asian Growth Area (BIMP-EAGA) ke-15.
“Dalam pertemuan ini, kita akan memiliki kesempatan untuk menyoroti pentingnya penguatan kerja sama di sub-kawasan BIMP-EAGA untuk mempertahankan pertumbuhan ekonominya, kemitraan yang kuat antara eksekutif dan legislatif ASEAN, peran penting sektor swasta dan pemuda dalam memajukan pertumbuhan dan membentuk masa depan, serta arah masa depan visi ASEAN,” kata Marcos.**