HELOINDONESIA.COM - Pemerintah Timor Leste dan Indonesia akan mengadakan pertemua bilateral dalam waktu dekat ini untuk membahas perbatasn darat Timor Leste-Indonesia.
Seperti dikatakan sebelumnya mengenai masalah perbatasan, kedua negara memandang negosiasi tentang batas darat antara Indonesia dan Timor-Leste sebagai prioritas dan mengharapkan negosiasi ini dapat diselesaikan dalam waktu dekat.
Dalam pertemuan Pemerintah Timor-Leste yang dipimpin oleh PM Xanana Gusmao dan Presiden Joko Widodo untuk secepatnya membahas perbatasan darat antara Timor Leste dan indonesia.
PM Xanana Gusmao mengatakan pertemuan bilateral ini bertujuan untuk mempererat hubungan Timor-Leste dan Indonesia, serta mengembangkan kerja sama yang positif, khususnya dalam mengevaluasi kerja tim perbatasan selama ini.
"Saya mengapresiasi kerja tim perundingan perbatasan dalam menyelesaikan kesepakatan antara Timor-Leste dan Indonesia. Kami menyepakati perbatasan darat dan perbatasan darat, kecuali ruas Noel Besi-Citrana Oe-cusse yang belum terselesaikan," kata Ketua Perundingan Perbatasan seperti dilansir kantor berita Tatoli, Sabtu (27/1/2024).
Dalam jumpa pres bersama PM Xanana dan Presiden Jokowi menyepakati perjanjian perbatasan antara Timor-Leste dan Indonesia, dengan komite perbatasan gabungan mengawasi perbatasan darat.
Kedua, Timor-Leste dan Indonesia sepakat untuk mengembangkan kompromi dengan pemerintah Timor-Leste untuk menciptakan iklim investasi yang baik, melalui perjanjian perlindungan investasi.
Jokowi mengapresiasi kepercayaan yang ditunjukkan Timor Leste kepada BUMN Indonesia dalam berbagai proyek seperti pembangunan jalan di Oé-Cusse dan pembangunan bandara internasional di Presiden Nicolau Lobato Comoro, Dili.
Kedua negara juga menandatangani perjanjian bilateral di bidang teknologi informasi untuk bekerja sama di bidang infrastruktur telekomunikasi.
Termasuk rencana investasi serat optik, dan terakhir, bersama dengan ASEAN, Indonesia telah berkomitmen untuk mendukung aksesi Timor-Leste ke dalam organisasi tersebut. **