Helo Timor Leste

Menurut Gallup: Pekerja asal Filipina Paling Stress, Pekerja Indonesia Paling Santai, Iyakah?

Jumat, 17 Nov 2023 20:48
    Bagikan  
Ilustrasi
seasia.co

Ilustrasi - Ilustrasi

HELOTIMORLESTE.COM - Gallup, sebuah perusahaan analitik dan penasihat global, telah menerbitkan Laporan State of the Global Workplace 2023, yang merinci tingkat stres pekerja di seluruh dunia.

Temuan dari penelitian ini memberikan wawasan berharga tentang kesejahteraan karyawan, keseimbangan kehidupan kerja, dan manajemen stres dalam skala dunia.

Kelompok responden World Poll terdiri dari seluruh penduduk sipil non-institusional berusia 15 tahun ke atas yang bekerja di bawah pengawasan pemberi kerja, terlepas dari jam kerja. Sekitar 122.000 pekerja di 160 negara merespons survei yang dilakukan pada tahun 2022.

Data dikumpulkan dalam bentuk respons yang dikategorikan sebagai "ya", "tidak", "tidak tahu", atau "menolak menjawab" untuk sebuah pertanyaan: "Apakah Anda mengalami perasaan-perasaan berikut ini BANYAK sepanjang hari kemarin? Bagaimana dengan stres?"

Baca juga: Polisi Menangkap Anak Willy Dozan, Selain Menganiaya Pacar Juga Menistakan Institulsi Kepolisian

Baca juga: Para Ilmuwan Masih Pro-kontra, Pj Gubernur Bali Tunda Pelepasan Nyamuk Bill Gates

Survei tersebut mengungkapkan bahwa 44% karyawan di seluruh dunia mengalami tingkat stres yang cukup tinggi pada hari sebelumnya sebelum survei dilakukan.

Tingkat stres global pada tahun 2022 tetap stabil sejak tahun 2021; namun, tingkat stres tersebut terus meningkat selama dekade terakhir.

Dibandingkan dengan wilayah lain, Asia Tenggara memiliki persentase stres harian terendah kedua di kawasan ini, yaitu 26%.

Baca juga: 19 Negara Destinasi Seks untuk Wisatawan Pria dan Wisatawan Wanita, Update 2023.

Kawasan Asia Tenggara menunjukkan tingkat stres yang beragam, dengan Filipina memimpin di angka 45%, melampaui rata-rata dunia. Menyusul di belakangnya adalah Myanmar, Thailand, dan Kamboja, masing-masing sebesar 39%.

Meskipun menjadi yang tertinggi di kawasan ini, Filipina mengalami penurunan 5%, dan Thailand menunjukkan penurunan 2% dari angka tahun 2021.

Tren yang berbeda dibandingkan dengan tahun 2021 terlihat pada statistik untuk Myanmar dan Kamboja, yang keduanya menunjukkan perubahan kenaikan masing-masing sebesar 2% dan 1%.

Baca juga: Polisi Ringkus Ketua LSM Anti Narkoba dan Suaminya, atas Sangkaan Jadi Sindikat Narkoba

Data menunjukkan bahwa Singapura, meskipun memiliki reputasi sebagai negara dengan standar kerja tertinggi di kawasan ini, berada di peringkat kelima, menyumbang 38% dari total, tetapi menunjukkan kenaikan terbesar sebesar 4% dibandingkan dengan angka tahun 2021. Peringkat keenam dan ketujuh ditempati oleh Laos (34%) dan Vietnam (32%).

Baca juga: Warga Aceh Mulai Menolak Pengungsi Rohingya,Ternyata Ini Penyebabnya

Sementara sebagian besar negara Asia Tenggara mencatat tingkat stres di atas 30%, angka di Malaysia dan Indonesia menunjukkan tren yang berbeda.

Pekerja di Malaysia melaporkan tingkat stres sebesar 25%, menjadikannya negara dengan tingkat stres paling rendah kedua.

Sementara itu, Indonesia menunjukkan hanya 21%, menjadikannya sebagai negara dengan tingkat stres paling rendah di kawasan ini. Namun, tidak ada data yang tersedia untuk Brunei Darussalam dan Timor Leste. ***

Faktor-faktor apa saja yang berkontribusi terhadap tingkat stres karyawan di dunia? Jajak pendapat Gallup tidak mencari penjelasan yang mendalam. Stres dapat disebabkan oleh pekerjaan itu sendiri, dan keterlibatan yang rendah telah dikaitkan dengan tingkat stres yang tinggi. Namun, inflasi dan masalah kesehatan keluarga adalah dua contoh faktor eksternal yang juga dapat berkontribusi pada ketegangan sehari-hari.

Menurut Anda, apa yang menjadi akar penyebab stres karyawan? Apa yang menyebabkan orang Filipina merasakan stres terbesar di tempat kerja? ***