HELOTIMORLESTE.COM - Semula warga warga Aceh sangat baik dan menerima kedatangan pengungsi Rohingya. Akan tetapi, Jumat 17 November 2023, kemarin warga Aceh sudah mulai menolah kedatangan 249 pengungsi minoritas dari Myamar,
Mereka datang menggunakan kapal kayu dan berusaha mendarat di desa Pulo Pineung Meunasah Dua, tetapi kali ini warga setempat menolak kedatangan para pengungsi.
Terkait dengan penolakan ini, Kapolres Lhokseumawe AKBP Henki Ismanto membenarkan warga setempat menolak kehadrian pengungsi Ronhingya.
Alasanya, karena semakin banyak kesan buruk dari pengungsi Rohingnya sebelumnya, demikian unggah akun instaram @merindink, 17 November 2023.
Kapolres mengatakan bahwa para pengungsi suka-sukanya melarikan diri dari lokasi penampungan, juga tidak menjaga kebersihan dan tidak mengindahkan syariat Islam dan adat di kalangan masyarakat, demikian jelas Henki, 17 November 2023.
Lebih dari itu, mereka juga membuang ke laut bantuan makanan, minuman, beras dan menimbulkan persoalan sosial lainnya. Beberapa alasan itulah yang membuat warga Aceh kesal hingga menolak kedatangan para pengungsi itu.
Baca juga: Pelatih Gilbert Sebut Awalnya Tak Ada Satupun yang Percaya Jika Gali Freitas Pemain Bagus
Kebiasaan pengungsi Rohingya mendarat di perairan Aceh, terutama di kawasan Aceh Besar, Pidie, Bireuen, hingga ke pantai utara-timur mulai menimbulkan kejenuhan bagi warga setempat..
Warga Jangka, Kabupaten Bireuen misalnya secara tegas mereka menolak kaum imigran itu mendarat di wilayahnya, demikian akun instagram @merindink mewartakan.
Baca juga: Tyson Fury dan Oleksandr Usyk Bentrok Sebelum Waktunya
Warga sepertinya sudah malas berurusan dengan pengungsi Rohingya. Mereka kerap membuat masalah saat berada di Aceh. Salah satu bentuk kekesalan yang dialami warga adalah para imigran itu sering kabur dari lokasi pengungsian tanpa merasa bersalah.
Atas kejadian yang sudah berulang kali itu, warga pun mulai mencium ada ketidakberesan dari aksi mereka yang sengaja mendarat di Aceh.
Baca juga: Huawei dan China Mobile Membangun Jaringan Internet Tercepat di Dunia
Sepertinya dilakukan secara sengaja ada yang mengkoordinir, mulai berangkat dari Myanmar, kemudian mendarat di Aceh, lalu ditampung warga setempat, dan kemudian kabur dengan orang-orang tertentu yang sudah disiagakan.
Karenanya, sangat beralasan jika kemudian warga Aceh mulai kurang simpati terhadap pengungsi Rohingya tersebut.
Warga Aceh sudah bisa membaca aktivitas mereka saat berada di daerahnya, yakni hanya menumpang sebentar, dan kemudian rata-rata kabur ke Medan atau Malaysia.
Baca juga: Alasan Mengapa Nonton Video Porno di Tempat Kerja, Bahkan di Sidang DPR Walau Dihukum Berat
Seperti diketahui, para manusia perahu etnis Rohingya itu sudah seringkali terdampar atau sengaja diturunkan ke Aceh. Awal-awalnya mereka diterima dengan baik oleh warga Aceh, di mana saja mereka terdampar, termasuk di Jangka.
Tetapi akhir-akhir ini, warga pun mulai jenuh karena setelah ditampung baik-baik, kehadiran mereka pun kerap bikin masalah, seperti kabur di lokasi penampungan dan lain-lain.
Untuk itu, sekali lagi, kita berharap ada perhatian yang lebih serius terhadap pengungsi dari Rohingya ini, khususnya dari dunia internasional.
Tak mungkin kasus sebesar ini hanya dilimpahkan kepada penduduk setempat, yang tentu saja mereka banyak punya keterbatasan. ***