Helo Timor Leste

Penderitaan Warga Omelai - Bobonaro, Sejak Masa Pendudukan Indonesia Sampai Sekarang Nasibnya Masih Sama

Dodo Hawe - Nasional
Selasa, 26 Sep 2023 11:32
    Bagikan  
PARAH
tatoli

PARAH - Nasib warga Desa Omelai, Molop, Pos Administrasi Bobonaro, Kotamadya Bobonaro, Timor Leste hidupnya masih sengsara sampai sekarang.

HELOTIMORLESTE.COM - Warga Desa Omelai, Molop, Pos Administrasi Bobonaro, Kotamadya Bobonaro, Timor Leste mengeluhkan nasib mereka yang tetap tidak ada perubahan sejak dimasa pendudukan Indonesia sampai Timor Leste merdeka.

Setidaknya ada sekitar 500 Kepala Keluarga (KK) yang menempati Desa Omelai ini, yang lokasinya terpisah atau terisolir karena adanya aliran sungai di wilayahnya.

Seperti dilaporkan kantor berita Tatoli, seorang warga bernama Antonio Nasimento mengungkapkan bahwa sejak masa pendudukan Indonesia, pemerintah belum melakukan pembangunan sarana transfortasi seperti jembatan baru untuk memudahkan pergerakan masyarakat dari desa ke desa.

Baca juga: Kota Derna Libya Disapu Banjir Bandang, Dilapirkan 5.000 Tewas 10.000 Hilang



Menurut  Antonio selama ini warga sangat prihatin dengan wilayahnya yang serba tidak nyaman.

Lahan wilayah ini, jika musim hujan, jalannya kurang bagus, sehingga akses ke pasar sangat sulit, karena jalan rusak, belum lagi jembatan.

"Jalan yang kami lalui kurang bagus sehingga akses ke pasar sangat sulit untuk lahan tersebut, karena jalannya buruk dan tidak ada jalan atau jembatan," ujarnya kepada wartawan di Omelai, Senin (26/9/2023).

Baca juga: Banjir Bandang, Tanah Longsor, Jembatan Putus, Jalan Rusak Hingga Rumah Roboh Terjadi di Empat Kotamadya di Timor Leste



Antonio menggarisbawahi, permasalahan ini berdampak pada masyarakat, khususnya para lansia dan ibu hamil, terhadap akses terhadap fasilitas kesehatan yang didirikan pemerintah.

Dikatakan, hingga saat ini pemerintah belum mendirikan fasilitas kesehatan di desa itu, untuk menjangkau masyarakat.

"Kita mau konsultasi penyakit, RS nya bersih, kalau musim hujan kita tetap punya akses kesehatan, sungainya turun ke pos kesehatan Sibuni, kita kembali ke posko administrasi Desa Lolotoe," ujarnya.

Baca juga: Korban Banjir di Manufahi Mulai Terkena Diare dan ISPA, Begini Penyelamatan Dilakukan



Allexandria Gomes Maia mengatakan, kondisi ini membuat mereka sangat sulit membeli bahan pokok di pos Bobonaro Vila, Ibu Kota Maliana dan pasar di kotamadya Covalima.

Jika hujan turun deras, kendaraan tak bisa melintas, sementara warga membutuhkan untuk membeli barang ke luar rumah, maka warga tak bisa berbuat banya.

Terkait dengan hal tersebut, Kepala Suku Omelai, Antonio de Jesus meminta pemerintah memberikan perhatian serius terhadap pembangunan jalan dan jembatan baru yang menghubungkan wilayah itu.

Baca juga: Gawat! Banjir di Manufahi Timor Leste, Rumah Dikosongkan, Petugas Evakuasi Warga



Begitu juga merekomendasikan Kementerian Kesehatan untuk membangun pos kesehatan di desa tersebut agar masyarakat tidak bepergian jauh ke desa Sibuni dan Lolotoe.

"Kami semakin parah, karena sungai yang menuju ke Bobonaro Vila akan menjadi buruk, dan kedua sungai, dari Omelai ke Bobonaro, berjarak dua mil, membuat akses menjadi sulit," kata Antonio.

Situasi berdampak tidak baik untuk ibu hamil maupun orang sakit tidak segera mendapatkan pertolongan karena masalah itu. **