HELOINDONESIA.COM - Hujan deras dalam beberapa hari terakhir menyebabkan sampah menumpuk sejumlah lokasi di Kota Dili, Timor Leste.
Salah satunya di pasar Taibesi, dan Sanitasi Kota Dili hingga saat ini belum dibersihkan semuanya, Minggu (14/1/2024).
Salah satu warga, Ana Maria dos Santos di Pasar Taibesi mengatakan sejak terjadinya hujan yang terjadi beberapa hari terakhir sampah akan terus menumpuk di berbagai wilayah karena Sanitasi Kota Dili belum membersihkan.
Dilaporkan media stlnews.co sampah tersebut berbau tidak sedap, bisa menarik hama, dan juga mempengaruhi kesehatan orang-orang di pasar.
Baca juga: Coldplay Sumbang Kapal Pembersih Sampah Sungai di Cisadane Tangerang, Gak Mimpi Ini Gaes
Para pedagang meminta pihak sanitasi untuk segera membersihkannya sebelum menjadi masalah yang lebih besar.
Dinas kebersihan kota sebenarnya sudah datang untuk membersihkan pasar, namun mereka tidak masuk ke dalam pasar.
Mereka hanya melakukan pembersihan di gerbang utama, sehingga sampahnya menumpuk di saluran pembuangan, bahkan sudah membusuk.
Baca juga: Tahukah Kamu Berapa Lama Jenis Sampah ini Bisa Terurai Dengan Alam
Di lokasi terpisah, pedagang pasar Taibesi, Luciano Moggi Belo, menyatakan bahwa sampah di kawasan sekitar dari tahun ke tahun telah menyebabkan lingkungan pasar menjadi tidak sehat.
"Sampah di sekitar pasar terus menumpuk dari tahun ke tahun. Hal ini berdampak pada kesehatan kami sebagai pedagang, namun kami tetap harus terus berdatangan karena kami perlu mencari uang untuk menghidupi keluarga kami," ujarnya.
Oleh karena itu, ia mengimbau pemerintah segera melakukan pembersihan di kawasan pasar Taibesi, seperti halnya di pasar tetangga Manleuana dan Komoro.
Sekretaris Negara untuk Toponimi dan Organisasi Perkotaan (SEATOU), Germano Santa Brites, mengatakan bahwa sampah masih menjadi masalah di kota Dili.
Bukan karena petugas sanitasi tidak melakukan tugasnya, namun karena masyarakat tidak punya hati nurani untuk membuang sampah dengan benar, dengan asal buang.
"Sampah yang berserakan di Kota Dili bukan karena petugas sanitasi tidak menjalankan tugasnya, melainkan karena kami sendiri yang tidak menjaga dan kurang hati nurani," ujarnya.
Untuk itu, Germano menyarankan masyarakat untuk mengumpulkan sampah di kantongnya sendiri, kemudian dimasukkan ke dalam kantong.
Baca juga: Tips Mengelola Sampah yang Menumpuk di Lingkungan Kita, Begini yang Harus Anda Lakukan
Sementara tempat pembuangan sampah disiapkan oleh pemerintah, maka tugas masyarakat membuang ke tempatnya.
Dengan sembarangan membuang sampah air hujan akan menghanyutkan sampah ke laut dan sungai.
"Lalu mereka akan berteriak dan menyalahkan Negara dan Pemerintah, tanpa memandang diri mereka sendiri," kata Germano Santa Brites usai mengunjungi sebuah keluarga di Madohi, pinggiran Kota Dili.
Dia menghimbau semua pihak untuk ikut berkontribusi mewujudkan kota yang bersih dan sehat dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Membuang sampah di sepanjang jalan, sungai dan laut, akan menimbulkan dampak negatif seperti timbulnya penyakit.
Menurut studi yang dilakukan oleh Bank Pembangunan Asia, Dili menghasilkan lebih dari 200 ton sampah setiap harinya.
Dengan 45% berakhir di TPA TÃbar, 33% terbakar, 6% terkubur, dan sisanya berserakan di sepanjang saluran air terbuka, sungai, dan sungai hingga ke laut. **