Helotimorleste- Seorang remaja perempuan berusia 15 tahun dengan inisial G dari Kelurahan Fatubesi, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), hampir dijual ke Timor Leste oleh seorang muncikari dengan harga Rp 100 juta. ($6350).
Awalnya, G bertengkar dengan neneknya dan kemudian menghubungi temannya, GH (14), untuk menjemputnya dan menginap di tempat lain pada Kamis (15/2/2024) malam.
Namun, esoknya G malah dibawa ke salah satu tempat hiburan malam di Kota Kupang oleh GH dan dipaksa menemani saudara GH serta sejumlah pria yang sedang pesta minuman keras dan karaoke.
Baca juga: Leda Bergonzi Wanita Cantik Penyembuh Iman Katolik yang Menggemparkan Argentina
"Jadi saya disuruh temani mereka untuk minum dan karaoke," kata.G.
Beberapa hari kemudian, handphone milik G dijual oleh GH. Setelah itu, ibu GH yang juga seorang muncikari mengajak G ke Atambua, Kabupaten Belu, dengan rencana selanjutnya untuk dijual sebagai pekerja seks komersial (PSK) di Timor Leste.
G tidak menyadari rencana tersebut dan dipaksa untuk ikut ke Timor Leste karena diancam akan disiksa hingga mati jika pulang.
"Saya sama sekali tidak tahu soal mau jual. Jadi, mereka bilang ikut saja ke Timor Leste daripada kamu pulang, nanti kena pukul sampai mati," sambungnya.
Baca juga: Seri LifeStyle : 7 Maneira atu halo Ita-nia Kaben Neebé ita Gosta Klepek-klepek, Lalika Uza Feitiço
G juga mengungkapkan bahwa GH pernah dijadikan PSK oleh ibunya di Timor Leste, dan kegiatan tersebut terus dilakukan oleh GH hingga saat ini.
"Dia (GH) ngaku kalau sudah pernah dijual perawannya oleh mamanya ke sana (Timor Leste)," kata G menirukan ucapan GH.
Tanpa sepengetahuannya, GH bersama ibunya mengunggah foto G di media sosial dengan narasi open BO, meskipun G tidak memiliki akun Facebook
"Saya tidak tahu, tapi tiba-tiba ada yang cerita bilang saya posting foto open BO di Facebook," ungkapnya.
Ketika ibunya, ST (44), mengetahui bahwa G pergi dari rumah, ia langsung mencari G dan melaporkan ke polisi, Sabtu (17/2/2024)
Baca juga: Seri LifeStyle: Motib Laen-Laran Selingkuh até Divórsiu Tanba Asaun Inan-Feto ba Laen-Laran
Setelah berbagai upaya, akhirnya G berhasil ditemukan di Kabupaten Malaka dan ada kabar bahwa G akan segera dibawa ke Timor Leste. ST juga dimintai uang agar G bisa dikembalikan padanya.
Kerabat ST kemudian menjebak GH dan berhasil melakukan penangkapan oleh polisi. Pada Senin (26/2/2024), ST dan G membuat laporan polisi di Direktorat Kriminal Umum (Dir Krimum) Polda NTT mengenai perdagangan orang.
Polda NTT menyatakan bahwa ini adalah kasus perdagangan orang sebagai PSK ke Timor Leste yang pertama kali terjadi, dan menjadi tantangan baru bagi mereka karena melibatkan transaksi antar negara. Kasus ini sedang dalam penyelidikan oleh pihak berwenang.
Kronologi kejadian:
- Kamis (15/2/2024): G bertengkar dengan neneknya dan pergi dari rumah.
- Jumat (16/2/2024): G dijemput GH dan dibawa ke tempat hiburan malam.
- Sabtu (17/2/2024): Keluarga G melapor ke polisi.
- Senin (19/2/2024): G ditemukan di Kabupaten Malaka.
- Senin (26/2/2024): G dan keluarganya melapor ke Polda NTT.
Fakta-fakta penting:
- G dipaksa menemani minum dan karaoke dengan pria di tempat hiburan malam.
- G akan dijual ke Timor Leste untuk dijadikan PSK dengan harga Rp 100 juta.
- GH dan INL, yang merupakan mucikari, telah ditangkap oleh polisi.
- Kasus ini menjadi tantangan baru bagi Polda NTT karena melibatkan transaksi antar negara.
Tindak lanjut:
- Polda NTT masih menyelidiki kasus ini.
- Keluarga G berharap para pelaku dihukum seberat-beratnya.***