Helo Timor Leste

Kalah Dalam Pemilihan Parlemen 2023 Pimpinan FRETILIN Dituntut Mundur

Dodo Hawe - Nasional
Senin, 29 May 2023 15:46
    Bagikan  
DITUNTUT MUNDUR
facebook

DITUNTUT MUNDUR - Ketua Partai Fretilin, Fracisco Guterres Lu Olo dan Sekjen Mari Alkatiri (inset) dituntut mundur oleh pentolan partai Fretilin lainnya karena dianggap gagal dalam Pemilu Parlemen 2023.

HELOTIMORLESTE.COM - Kekalahan Partai Fretilin dalan Pemilihan Parlemen 2023 membuat sejumlah pentolan Fretilin lainnya kecewa, hingga mereka menuntut mundur Pinpinan Fretilin, Francisco Guterres Lu Olo dan Sekjen Mari Alkatiri mudur.

Mereka juga menilai jika penyebab kekalahan Fretilin di Pemilihan Parlemen Nasional Timor Leste 2023 adalah mereka berdua.

Apabila keduanya terus mempertahankan kepemimpinannya di Partai Fretilin, kekalahan yang sama akan terjadi pada pemilu presidensial dan parlamen mendatang.

Anggota Komite Fretilin, Jose Agostinho Squeira Somotxo dalama keterangannya di Stadion Manusipal Dili, Timor Leste, Sabtu (27/5/2023) meminta kedua pentolan Fretilin itu bertanggungjawab atas kekalahan dalam Pemilu Parlemen 2023.

"Lu Olo dan Alkatiri bertanggungjawab atas kekalahan Fretilin karena mereka sudah 21 tahun memimpin Fretilin dan kepercayaan rakyat kepada Fretilin semakin menurun hingga mendapatkan suatu kekalahan yang sangat memalukan," jelas Jose Agostinho seperti dilansir stlnews.co, Senin (29/5/2023).

Baca juga: FRETILIN dan CNRT Serukan Perdamaian, Presiden Ramos Horta Ungkapkan Hal ini

Jose Agostinho tidak terima dengan kalahnya Fretilin dalam pemilu ini, karena itu menuntut pimpinan Fretilin harus bertanggungjawab dan melepaskan jabatannya.

Dalam demokrasi manapun, melepaskan jabatan itu adalah hal yang biasa, tidak perlu dengan menggunakan aksi demo, atau dengan tuntutan lainnya.

Oleh karena itu menurut Jose Agostinho, jalan terbaik untuk menyelamatkan Fretilin dengan cara pemimpin partai mundur karena gagal membawa kemenangan partai, dengan kekalahan yang memalukan.

Seperti kita ketahui hasil penghitungan sementara Partai Fretilin dalam Pemilihan Parlemen 2023, hanya mendapatkan 19 kursi di Parlemen Nasional.

Sementara Partai CNRT pimpinan Xanana Gusmao, mengtantong 23 kursi Parlemen Nasional sekaligus menjadi pemenang Pemilihan Parlemen 2023 Timor Leste.

Baca juga: Keinginan FRETILIN Rebut 40 Kursi Parlemen, CNRT Sebut itu Mimpi di Siang Bolong

Jose Agostinho mendorong kepada pemimpin Fretilin untuk segera menggelar Kongres Ekstraordinari untuk pemilihan kepemimpinan Fretilin 2023.

Mantan anggota Komite Sentral FRETILIN (CCF), Osorio Florindo juga mengungkap kekecewaan yang sama, kekalahan dalam Pilpar 2023 adalah pukal telak baginya.

Menurutnya, Ketua Umum Partai FRETILIN, Francisco Guterres Lu Olo dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Fretilin, Marí Alkatiri bukan lagi pemimpin alternatif bagi Fretilin," katanya.

"Pertanyaan saya adalah karena apa Ketua FRETILIN, Lu Olo dan Sekjen Mari Alkatiri tidak mau melepaskan jabatan. Mereka tidak pikir FRETILIN menang. Mereka menganggap Fretilin menang dan kalah adalah hal biasa," katanya.

Bahkan Osorio mengatakan, bahwa sejak tahun 2008 mereka sudah membahas Lu Olo dan Mari Alkatiri bukan lagi alternatif untuk memimpin Fretilin.

Dia mengatakan jika keduanya bukan lagi pemimpin yang relevan untuk membangun Fretilin saat ini, buktinya, suara Fretilin menurun.

"Karena itu, kami minta keduanya melepaskan jabatan karena mereka bukan lagi pemimpin alternatif. Ini tuntutan kami yang nyata karena kalau Lu Olo dan Alkatiri sekolah rapornya merah terus dari tahun 2001 hingga sekarang. Grafiknya turun, rakyat terus bertambah, tapi pemilih tidak bertambah," jelas Osorio.

Baca juga: Keinginan FRETILIN Rebut 40 Kursi Parlemen, CNRT Sebut itu Mimpi di Siang Bolong

Menyikapi tuntuan itu, Wakil Ketua Fraksi Fretilin, Josefa Álvares mengatakan jika keinginan mereka itu tidak masuk akal, karena kekalahan partai politik dalam pesta demokrasi adalah biasa.

Josefa mengatakan, jika mau melakukan evaluasi terhadap pemimpin partai, maka kita harus mengevaluasi diri kita sendiri, apakah saya sudah bekerja di dalam bairo sendiri Frtilin menang atau kalah.

Dikatakan Josefa Alvares, bahwa peristiwa ini bukan kekalahan, tetapi demokrasi memang harus seperti itu, ada yang menang dan ada yang kalah.

"Harus dicamkan baik-baik bahwa kekalahan itu bukan seperti pohon yang tumbang tidak bisa bangun lagi," katanya.

Josefa mengungkapkan bahwa seluruh komponen Fretilin harus evaluasi diri, bahwa Fretilin kalah karena apa?

Termasuk kursi Parlemen Nasional turun dari 23 menjadi 19 karena apa, ini yang harus kita evaluasi. **