Helo Timor Leste

Peran Pemain Timor Leste Gali Freitas Dalam Mendobrak Pertahanan Bhayangkara FC, Hingga Berakhir 3-1

Dodo Hawe - Olahraga
Jumat, 7 Jul 2023 17:26
    Bagikan  
CETAK GOL
instagram @psisofficial

CETAK GOL - Pemain PSIS Semarang asal Timor Leste yang berhasil mencetak satu gol di laga perdana PSIS vs Bhayangkara FC.

HELOTIMORLESTE.COM - Bermain di kandang sendiri, PSIS Semarang mengawali kiprahnya di Liga 1 2023/2024 dengan hasil yang menggembirakan, Senin (3/7/2023) lalu.

Tim asuhan pelatih Gilbert Agius ini, dengan sukses mendapatkan poin tiga, membuat tim Bhayangkara FC tak bisa berkutik.

Di awal laganya skuad Mahesa Jenar, julukan PSIS Semarang gagal mendobrak lini pertahanan Bhayangkara United, bahkan situasi berbalik arah, PSIS justru kebobol gawangnya terlebih dahulu, dengan 1 gol dibuat pemain Bhayangkara United.

Kemudian di babak kedua pelatih Gilbert Agius menjalankan strategi berbeda dengan mengubah komposisi pemain.

Langkah itu sukses dilakukan, dan itu sangat efektif hingga PSIS Semarang mampu menjalankan skenario permainan dengan sempurna, hingga berhasil membalikkan keadaan hingga skor berbalik menjadi 3-1.

Dalam strategi yang dijalankan dibabak kedua ini, pemain asing Timor Leste, Gali Freitas memiliki andil dalam merubah keadaan permainan. Ia menjadi game changer.

Pergerakan Gali Freitas yang agresif dan cepat, menjadikan permainan Bhayangkara terjadi tekanan mental dan menjadi kekhawatirannya.

Bahkan masuknya Gali Freitas membuat serangan di lini depan PSIS lebih hidup dan fariatif, hingga bisa mengubah pola permainan Taikesi Marukawa.

Mengutip channel YouTube Ruang Taktik, ada beberapa hal yang menarik dari perspektif taktikal yang dijalankan pelatih Gilbert.


Mengutip berita tribunnews.com, dalam skenario itu, pelatih Gilbert Agius mencoba mengadaptasi strategi permainan pola 4-2-4 box midfielder.

Taktik ini, sering digunakan pelatih Roberto De Zerbi bersama Brighton & Hove Albion di Liga Inggris.

Mengutip lapang bola, PSIS Semarang di atas kertas menggunakan formasi 4-2-3-1.

Meski di atas lapangan bisa berubah menjadi 4-2-4 saat menyerang, dan 4-4-2 saat bertahan.

Lukas Gama bertandem dengan Wahyu Prast sebagai bek tengah. Dewangga yang biasanya dimainkan sebagai center back atau DM.

Digeser untuk mengisi full bek. Di tengah ada Boubakary Diarra dan Ridho Syuhada sebagai double pivot.

Di lini serang, Carlos Fortes ditopang Septian David, Taisei Marukawa dan Vitinho.

Ide taktik yang diterapkan Gilbert Agius menggunakan shape 4-2-4 midfield box, taktik yang sama seperti yang digunakan De Zerbi.

Empat pemain di lini pertama dengan 2 pivot di depannya. di lini terdepan Fortes sedikit turun mengisi area kanan.

Sejajar dengan Septian David Maulana di area kiri, dan dua winger melebar maksimal di koridor sayap, untuk meregangkan back line Bhayangkara.

Pada sistem ini dua pivot PSIS Diarra dan Ridho yang berada di area tengah akan mendapatkan marking ketat dari pemain Bhayangkara.

Keduanya harus memiliki ketahanan pressing, dan cepat mengambil keputusan ketika menguasai bola, sebelum lawan press terhadapnya.

Sebenarnya dua pivot ini lebih banyak digunakan sebagai pancingan, guna mengikat gelandang Bhayangkara FC.

Sehingga membuka akses umpan kepada Fortez dan Septian David, yang kerap dijadikan sebagai outlet progresi.

Saat akses progresi ke Fortes atau Septian David ditutup oleh Bhayangkara FC. Lini pertama PSIS akan melakukan direct bill up.

Melepaskan long ball ke depan, menargetkan dua winger yang melebar di koridor sayap.

Skema build up dengan 4-2-4 midfield box-nya sudah terlihat. Tinggal menjadi PR bisa mengeksekusi ide taktik dengan tepat.

Di babak pertama PSIS cukup kesulitan, untuk menembus pertahanan Bhayangkara FC.

Karena saat menyerang, praktis mereka hanya mengandalkan 4 pemain di depan.

Tak ada support dari dua gelandang dan dua full back yang jarang ikut naik.

Dewangga sebagai full back kiri lebih difungsikan sebagai rest defense, atau menjaga counter attack.

Sementara Fredian Wahyu di kanan tak bisa agresif seperti biasanya, karena di areanya ada Sanni Rizki.

Tak kunjung bisa menembus pertahanan, PSIS malah kecolongan lewat serangan direct Bhayangkara.

Abanda Rahman yang tak mendapatkan pressing dari pemain depan PSIS.

Ia bisa melepaskan long pas vertikal, kepada striker muda M Ragil yang berlari ke belakang ini hingga gol tercipat

Pada babak kedua Gilbert Agius merespon dengan melakukan perubahan taktikal.

Lutfi Kamal yang lebih nyaman bermain sebagai single pivot dimasukkan, untuk menggantikan Ridho Syuhada.

Dengan adanya sosok Lutfi, maka Diarra diinstruksikan lebih naik. menambah jumlah pemain di garis depan PSIS.

Jarak antar pemain dekat, lebih sering melakukan white overload dan 2 fullback aktif bergerak naik melakukan overlap ataupun under lap.

Momentum PSIS muncul menjelang akhir pertandingan, ketika Fortes berhasil menyamakan kedudukan dengan sundulannya.

Ia menyambut crossing dari Marukawa. Perubahan serangan PSIS juga terjadi dengan masuknya Gali Freitas, menggantikan Vitinho.

Vitinho yang pergerakannya lebih banyak berada di area sayap, kerap kesulitan saat mendapatkan double cover dari winger dan fullback Bhayangkara FC.

Sementara Gali Freitas lebih sering cut Inside, masuk ke tengah untuk melakukan link up yang lebih sulit diantisipasi Bhayangkara FC.

Ia pun berhasil mencatatkan namanya pada gol kedua PSIS Semarang, berawal dari situasi pressing Gali kepada David Maulana.

Sehingga melakukan kesalahan, yang nggak disia-siakan Marukawa dan Gali untuk mencetak gol kedua.

Meski gol ini berbalut kontroversi terkait Gali yang terindikasi berada posisi offside.

Namun terlihat bagaimana ketenangannya ketika berhadapan satu versus satu dengan kiper Bhayangkara FC.

Sama dengan gol kedua, gol ketiga PSIS juga berawal dari situasi transisi, dimana serangan cepat PSIS.

Memaksa pemain Bhayangkara FC melakukan pelanggaran terhadap Wawan Febrianto.

Tendangan bebas Septian David bisa dimentahkan Awan Seto, namun dengan cepat gelandang PSIS menyambar bola rebound, menceploskan bola ke gawang Bhayangkara untuk ketiga kalinya.

Tentunya taktik PSIS Semarang ini patut diacungi jempol. Kini Laskar Mahesa Jenar berada di urutan 1 klasemen BRI Liga 1 2023-2024. **