HELOTIMORLESTE.COM -
Buntut kerusuhan suporter di Stadion Jatidiri, PSIS Semarang dan PSS Sleman dihukum oleh PSSI, Namun hukuman untuk keduanyanya tidak sama
PSIS Semarang dihukum pertandingan tanpa penonton hingga akhir musim. Sementara PSS Sleman dalam kasus yang sama hanya dijatuhi tiga pertandingan penonton.
Baca juga: Série de connaissances de la mécanique, causes des pneus de moto minces dun côté
Regulasi yang jadi dasar menghukum PSIS juga sama dengan PSS Sleman, Namun, Komdis PSSI berdalih karena terjadi pengulangan kejadian yang sama.
Dalam laga PSIS kandang sebelumnya diklaim Komdis juga ada keributan suporter Mahesa Jenar dan suporter klub tamu.
Manajemen PSIS Semarang pun menyampaikan keberatan dan merasa tidak adil atas sanksi yang diberikan PSSI, yakni pertandingan tanpa penonton di kandang hingga akhir musim Liga 1 Indonesia 2023/2024.
Baca juga: Ini Penyebab Kalah, Pemuja Shin Tae-yong Jangan Marah ya, Kritik Itu Biasa
"Hukuman yang sangat berat dan tidak adil karena larangan pertandingan tanpa penonton hingga akhir musim," kata CEO PSIS Semarang A.S.Sukawijaya dalam siaran pers di Semarang, Kamis.
Menurut Sukawijaya yang jadinl korban sesungguhnya adalah PSIS sebagai tuan rumah justru sebagai korban. Bahkan Panitia Pelaksana Pertandingan PSIS Semarang sudah maksimal sejak awal hingga mengatasi kejadian di dalam stadion, hingga tidak terjadi hak yang lebih buruk.
Baca juga: Kartu Merah Memudar Jadi Oranye, Kartu Baru di Sepakbola Segera di Uji Coba
Atas putusan Komite Disiplin PSSI yang dinilai tidak adil tersebut, kata dia, PSIS akan mengajukan banding.
Sebelumnya, pertandingan yang dimenangkan PSIS dengan skor 1-0 dalam lanjutan Liga 1 Indonesia 2023/2024 antara PSIS Semarang yang menjamu PSS Sleman di Stadion Jatidiri Semarang pada Minggu (3/12) berakhir ricuh.
Komite Disiplin PSSI menjatuhkan sanksi pertandingan tanpa penonton saat menjadi tuan rumah sampai akhir musim 2023/2024. PSIS juga mendapat sanksi tambahan berupa denda sebesar Rp25 juta.