HELOTIMORLESTE.COM - Manchester City mengangkat Liga Champions dengan kemenangan 1-0 atas Inter Milan, melengkapi leg terakhir treble bersejarah bagi tim Pep Guardiola.
Kesuksesan Manchester City di Liga Champions "sudah tertulis di bintang-bintang", kata manajer Pep Guardiola setelah timnya meraih gelar treble di Istanbul.
City memenangkan gelar Liga Champions pertama dengan mengalahkan Inter Milan 1-0. Trofi itu adalah piala ketiga yang telah mereka raih musim ini setelah trofi Liga Premier dan Piala FA.
"Saya lelah, tenang dan puas. Sangat sulit untuk menang," kata Guardiola yang juga meraih treble bersama FC Barcelona.
"Itu tertulis di bintang-bintang. Itu milik kami."
Banyak yang telah dibuat dari transformasi City musim ini. Ketinggian, fisik, pengenalan target man asli untuk memimpin barisan. Di Stadion Ataturk pada hari Sabtu, tim asuhan Pep menunjukkan bahwa mereka memiliki keberanian.
Baca juga: Final Liga Champhoions 2023: Skema Permainan Ini akan Mampu Runtuhkan Manchester City
Inter Milan, spesialis piala di bawah Simone Inzaghi, masuk ke pertandingan sebagai underdog tetapi berhasil menjaga jarak dari City dalam 45 menit pertama. Erling Haaland beberapa kali tidak dapat dimainkan tahun ini, tetapi Inter mengaturnya dengan baik. Mereka mengganggu permainan City dan membuat pemain mereka frustrasi.
Inter akan lebih bahagia dari kedua tim setelah babak pertama tanpa gol. City juga mengalami cedera kunci, Kevin de Bruyne ditarik karena cedera hamstring.
Sekilas, sepertinya ada yang tidak beres bagi City dalam pertandingan yang akan menentukan musim mereka. Namun tim ini memiliki ketangguhan mental yang sesuai dengan atribut fisiknya.
Ketika gol datang, itu adalah penyulingan City dari tahun-tahun sebelumnya. Kaki yang memukau dari Phil Foden, umpan terobosan untuk Bernardo Silva yang bergerak maju, kemudian tarikan mundur yang cerdas dan penyelesaian tanpa gesekan dari Rodri. Itu klasik Guardiola.
Baca juga: Final Liga Champhions 2023: Para Pemain City Santai, Kiper Inter Lakukan Perang Urat Syaraf
Setelah gol itu, Inter langsung menyerang, mengetahui bahwa mereka memiliki waktu 20 menit untuk meresahkan pasukan Guardiola. Tapi tim ini tidak gentar, dan tidak akan bingung. Mereka mengandalkan beberapa penyelamatan tajam dari Ederson di menit-menit terakhir untuk menahan Inter, tetapi sebenarnya ini terasa berbeda dari tim City sebelumnya.
Untuk kali ini City yang mendikte saat-saat terakhir, yang tahu kapan harus memperlambat dan memanfaatkan waktu mereka. Dalam tekanan kuat di Liga Champions, City telah menyerah di masa lalu. Kali ini mereka tetap kuat dan berdiri tegak.