HELOTIMORLESTE.COM - Sejak kecil pasti Anda pernah mendengarkan kalimat-kalimat seperti ini, ""Ih bisulan, pasti kebanyakan makan telur."
Namun masyarakat awam biasanya cenderung percaya begitu saja, tanpa usaha untuk mencari kebenaranya, apalagi yang berkata orang tua sehingga segan untuk mempertanyakannya.
Dokter Berlian Idriansyah Idris, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di RS Medika BSD dan RS EMC Alam Sutra membantu menjawabnya.
Soal hubungan makan telur dan bisul, tanpa ragu, dr Berlian mengatakan bahwa hal ini adalah mitos.
Baca juga: Acara Pertunangan Berasa Pernikahan Lucinta Luna- Artem Boltian di Hotel Pullman Kuta Beach
"Telur mengandung banyak protein dan tentunya kolestrol, yang enggak ada hubungannya sama bisul," katanya.
Bisul, atau yang menurut istilah kedokteran dikenal sebagai furunkel, muncul karena adanya akar rambut yang tersumbat lalu terinfeksi.
"Penyebab tersumbatnya banyak, tentu debu yang paling gampang," katanya.
"Jerawat kalau ada nanahnya itu termasuk furunkel. Itu bisul sebenarnya."
Bagaimana menghindari bisul?
Menurut dr Berlian, menjaga kebersihan adalah kunci.
"Apalagi kalau di Indonesia kan lembab ya, maka [pori-pori] mudah tersumbat kalau misalnya kita enggak mandi, enggak bersih, bisa mengalami infeksi dan bakterinya tumbuh di situ," katanya.
Baca juga: Polisi Bongkar Sindikat Pembobol IMEI, 178.000 Unit Ponsel Akan Dimatikan Negara Rugi Rp 353 Miliar
Bila tidak menjaga kebersihan, bisul atau furunkel bisa membesar sehingga menjadi 'carbuncle'.
"Biasanya beberapa akar rambut, bukan cuma satu, tergabung," katanya.
"Dan karena terhubung di bawah kulit, karena infeksi, jadi semakin besar tuh, karena infeksinya menyebar."**