HELOTIMORLESTE.COM - Ferry Kesuma seorang aktivis media sosial asal Batam, provinsi kepulauan Riau, baru-baru ini membongkar modus mencari dana dengan cara mengatasnamakan bantuan seorang bocah yang sedang menderita sakit, pnuemonia tiroid.
Para pelaku itu terdiri dari tiga wanita serta seorang pria, mereka muncul di tengah-tengah perempatan jalan mamajang poster ukuran satu meter persegi dengan tulisan: Mohon Bantuan Buat Adik Kami yang Menderita Penyakit Pnuemonia Tiroid.
Poster itu diberi gambar seorang bocah bayi sedang mendapat perawatan di atas kasus putih (seperti rumah sakit) dengan hidung dipasangi selang.
Melihat selintas melihat kondisi itu menggugah rasa iba kita sebagai manusia untuk turut memberikan bantuan meringankan beban penderita si bayi.
Baca juga: Piala Dunia Wanita 2023: Australia Menang atas Kanada 4-0, Maju 16 Besar Bersama Nigeria
Tetapi Ferry Kesuma berbda, dia datangani lokasi di perempatan rumah sakit umum daerah Batam. Disana da menemui tiga perempuan dua di antara masih muda dan satunya sudah berusia sekitar 60 tahuhnan yang secara bersama-sama , seorang pria kekar sedang membentangkan poster permohonan bantuan itu.
kejadian ini di kota Batam..satu kelompok galang dana untuk pengobatan anak bayi . pengakuan mereka anak dari keluarganya .
Baca juga: Gempar Siswa SMAN 7 Bajarmasin Menusuk Temannya Sendiri
Galang dana nya di setiap lampu merah ternyata setelah di selidiki bang @Ferry Kesuma, ternyata mereka menggalang mengaku dari Pekanbaru, mereka sedang galang dana fiktif dan uang nya untuk mereka sendiri alias bohong dan menipu masyarakat kota Batam.
Dalam unggahan video di situs youtube, pekan lalu, Ferry mendatang kelompok peminta bantuan itu di seputaran perempatan jalan di Batam.
Dari mana abang ini? kata dia kepada seorang pria muda keka yang membentangkan spanduk,
Dari rumah sakit Hermina! Jawab pria itu lancar.
Baca juga: Pasangan Suami-Istri Jual Bayi 8 Bulan Demi iPhone 14 Baru
Hermina? Namanya siapa: Lalu dia juga meminta seorang peremlin dalam kelompok ini yang juga membawa spanduk yang sama.
Perempuan itu menjawab namanya: Angga!
Ferry Kesuma tak kehabisan akal, dia segera menghubungi RS Hermina, dimana bayi Angga itu dirawat. Dalam telepojn genggam yang dia tunjukkan kepada tiag perempuan dan satu pria itu, Ferry menyatakan: Ini ya dengar pasien anak cuma satu, tidak ada nama Angga!
Mendapti fakta itu tiga perempuan dan seorang pria itu cuma tercenung diam. Mereka tidak memberikan reaksi apapun.
Baca juga: Pasar Beras Timor Leste Didominasi Beras Vietnam dan India, Petani Hanya Mampu Produksi 86 Ribu Ton
:Kalau begini nama bangsa rusak!" kata dia menunjukkan kejenggelannya kepada kelompok peminta bantuan itu untuk kepentingan diri mereka sendiri.
"Jadi begini ya guys, untuk pasien telantar dan pasien kurang mampu ditutup oleh pemerintah guys!" kata Ferry bersmangat menjelaskan fasilutas bantuan itu.
"Sebagai relawan aku geram melihat kalian, Betul!" tutur pria berbadan gempal yang selama selalu sibuk mengurusi ODGJ, pria wanita telantar, kaum miskin dan pap di seputaran Batam.
"Nah ini ya, daripada kalian nantri berurusan dengan polisi, saya tanya ya ini betul tidak," kata Ferry sepada empat orang kelompok peminta bantuan itu.
Baca juga: Piala Dunia Wanita 2023: Jepang Permalukan Spanyol 4-0, Keduanya Maju 16 Besar
Seorang wanita muda menjawab: Tidak! Jadi ini bohong timpal Ferry.
Jujur ya ini tidak boleh ya, karena kalian tidak boleh melakukan perbuatan seperti ini. Ini nenelk sudah tua, tidak b oleh nenek melakukan seperti ini! Kata Ferry kepada perempuan paling tua dalam kelompk itu memberikan hardikan keras.
Ini kau apalagi masih muda kau...ini suami kau? Tambah Ferry, wanita menjawab bahwa pria muda bukan suaminya melainkan kakak iparnya. "Jadia kalian mainmain kayak begini? Jujur ya, duwitnya siapa?"
Baca juga: Kasus Pelecehan 3 Santriwati, Pihak Ponpes Intimidasi Korban dan Desak Cabut Laporan ke Polisi
Untuk ikami semua! Jawab perempuan muda itu kepada Ferry.
"Jadi guys, duitnya memang untuk pribadi mereka!" tambah pria aktivis gerekan sosial itu memberikan penjelasan.
Modus mencari galang dana yang dilakukan oleh kelompok ini ternyata byukan hanya sekali, sebelumnya mereka melakukan penggalagan dan serupa di kawan Nagoya, Batam. Lokasinya berpindah-pindah. ***