Helo Timor Leste

Ternyata Penderita Stroke Bisa Sembuh Total Apalagi Masih Muda, Ini Buktinya

Ugu - Ragam
Minggu, 6 Aug 2023 18:24
    Bagikan  
Komar
Antara

Komar - Jalan kaki 403

HELOTIMORLESTE.COM -

Penyintas stroke ternyata bisa sembuh total, hal ini dibuktikan oleh Komaruddin Rachmat. Ia berencana berjalan kaki dari di depan Kantor Pos, Yogyakarta, Sabtu (5/8/23) pukul 08.00 menuju
Bandung Jawa Barat.

Aksi longmarch sejauh 403 kilometer yang didukung Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki) Yogyakarta dan Cahaya Foundation itu dijadwalkan berlangsung mulai 5 sampai 26 Agustus, melalui
Kulonprogo, Purworejo, Kebumen, Banyumas, Cilacap, Kota Banjar, Ciamis, Tasikmalaya, Garut hingga di garis finish Bandung.

Melalui aksi jalan kaki ini, Komar ingin menunjukkan bahwa penyintas stroke bisa sembuh seperti sedia kala, jika dilandasi semangat dan tekad juang untuk sembuh.

Selain itu juga untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan, khususnya soal penyakit stroke, karena ia merasa prihatin karena banyak orang yang terkena penyakit itu pada usia relatif muda.

Selama perjalanan, dia dikawal satu unit ambulans dan pengendara motor dari jaringan komunitas Cahaya Foundation.

Sebelum perjalanan Komar menceritakan kisahnya hidup menjalani terapi stroke hemoragik (pembuluh darah pecah) pada 2012, saat itu dia berusia 58 tahun.

Setelah terserang stroke, kaki dan tangan bagian kiri Komar mati rasa. Bahkan, mulut dan bahunya miring ekstrem, namun karena ia disiplin berkonsultasi dengan dokter, dia dinyatakan pulih dari stroke dan bisa menjalani kehidupan seperti sedia kala.

Tekad Komar berjalan kaki juga terinspirasi dari perjalanan tentara Divisi Siliwangi dari Yogyakarta ke Bandung akibat keruntuhan Perjanjian Renville. Semangat juang itu dia bawa ke dalam upaya longmarch kali ini.

Ketua Umum Yastroki Mayjen TNI (Purn) Dr. dr. Tugas Ratmono Sp.S, MARS, MH, melihat tekad Komar untuk lepas dari belenggu stroke sangat luar biasa,

"Aksi jalan kaki dari Yogyakarta ke Bandung ini sebenarnya keinginan Komar untuk bercerita kepada masyarakat bahwa penyintas stroke harus punya tekad yang kuat untuk pulih kembali," kata Tugas.

Selain itu aksi jalan kaki penyintas stroke juga dinilai bisa menginspirasi pemangku kepentingan untuk berkolaborasi memberikan penanganan stroke yang lebih baik pada masa mendatang.***