Helo Timor Leste

Orang yang Pernah Kena Stroke, Risikonya 10 kali Lebih Besar Terserang Kembali

Satwika Rumeksa - Ragam
Selasa, 24 Oct 2023 13:13
    Bagikan  
Stroke
BSC

Stroke - dr Gigih Pramono SpBS

HELOTIMORLESTE.COM - Stroke menjadi salah satu penyakit yang berbahaya. Sebab, penyakit ini dapat merenggut nyawa seseorang secara diam-diam dengan mengakibatkan kelumpuhan pada otak atau menyebabkan kecacatan.

Di China, India, Rusia, Brasil dan Indonesia, stroke menjadi penyebab kematian nomor dua setelah Jantung.

Ternyata silent killer ini lebih mudah menyerang penderita stroke dibanding orang yang belum terkena stroke. "Risiko mantan penderita stroke terkena kembali 10 kali lebih besar dibanding orang biasa," demikian dr Gigih Pramono SpBS`

Sebab katanya, sebenarnya otak kita punya auto regulator yang mencegah terjadinya stroke. "Ada mekanisme pertahanan, nah kalo jebol maka auto regulator ini tak ada lagi sehingga penderita stroke lebih rentan," katanya dalam acara Talshow di Locus Medical Hub.

Baca juga: Cristiano Ronaldo Hadiahi Petinju Ngannou Jam tanngan Seharga Rp1,7 M Sebelum Pertarungan Besar Melawan Fury

Ia kemudian menjelaskan bahwa salah satu risiko stroke adalah pengentalan darah. "Untuk mencegah ini kita perlu rajin olahraga," katanya.

Berdasarkan kondisinya, stroke terbagi atas dua jenis, yaitu:
1. Stroke Iskemik
Stroke iskemik adalah kondisi yang terjadi ketika aliran darah ke otak tersumbat atau menyempit karena pembekuan darah.

2. Stroke Hemoragik
Berbeda dengan stroke iskemik, stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di bagian otak mengalami kebocoran atau pecah. Biasanya kebocoran ini disebabkan karena pembuluh darah sudah dalam kondisi rentan sehingga tidak dapat mengalirkan darah ke otak lagi.

Stroke hemoragik bisa menyebabkan seseorang mengalami koma, bahkan kematian jika perdarahan tersebut tidak segera dihentikan. Perdarahan hemoragik terdiri dari dua jenis, yaitu pendarahan intraseberal dan subarachnoid.

Faktor risiko stroke dibagi menjadi dua, yakni :

1. Faktor risiko yang dapat diubah :

hipertensi
diabetes melitus
obesitas
dislipidemia
fibrilasi atrium
stenosis arteri karotis
hiperfibrinogenemia
sickle cell anemia
penyakit jantung lainnya
kurangnya aktivitas fisik
penyalahgunaan obat
stres mental fisik
kebiasaan merokok dan mengkonsumsi alkohol
2. Faktor risiko yang tidak dapat diubah :

Baca juga: Benua Argoland yang Hilang Ditemukan dekat WilayahTimor hingga Myanmar

umur (berumur di atas 55 tahun)
jenis kelamin
ras tertentu
riwayat keluarga stroke
Penderita stroke pada sering menunjukkan gejala pada tubuhnya. Gejala yang umum terjadi di antaranya :

1. baal/ mati rasa atau kelemahan wajah, lengan, atau kaki, terutama di satu sisi tubuh
2. kebingungan, kesulitan berbicara, atau memahami ucapan
3. gangguan penglihatan pada satu atau kedua mata
4. gangguan berjalan, pusing, kehilangan keseimbangan atau koordinasi
5. sakit kepala parah tanpa diketahui penyebabnya.**