HELOTIMORLESTE.COM -
Hari Raya Santa Perawan Maria yang merupakan Ibu dari Yesus Kristus diangkat ke Surga dirayakan setiap tanggal 15 Agustus, tanggal tersebut dianut oleh kebanyakan Imam Diosesan untuk merayakan ulang tahun tahbisannya.
Dogma ini dikeluarkan oleh Paus Pius XII tahun 1950, dan tanggal 15 Agustus dijadikan hari raya sebagai penghormatan kepada Maria yang tetap setia berada di samping Yesus sampai wafat.
Baca juga: Timor Leste Waspadalah, Paus Fransiskus Sebut ChatGPT Potensi Berbahaya, Pendeta Diganti AI
Selain itu, Bunda Maria menjadi teladan para Imam dalam menghayati kesederhanaan dan kemurniaannya, dalam pikiran, sikap, dan tindakan serta kesetiaannya mendampingi Tuhan, dikutip dari Chatolic
Bunda Maria juga merubah persepsi dan mengangkat citra perempuan sebagai sumber celaka seperti yang telah dilakukan oleh Hawa pada kitab kejadian.
Baca juga: Paus Fransiskus dan Donald Trump Menjadi Korban Gambar AI Midjourney
Keyakinan akan Santa Perawan Maria diangkat ke Surga telah lama ada dalam Gereja, dan tercantum dalam Kitab Wahyu (12:1), “Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya”
Selain itu diangkatnya Maria ke surga adalah konsekuensi logis dari dogma dikandung Tanpa Noda, karena Maria lahir tanpa dosa asal.
Karena dia adalah sejenis Tabut Perjanjian Baru, yang membawa Gereja dalam pribadi Kristus, Tuhan melindunginya dari dosa dan menginginkan dia di hadirat-Nya ketika waktunya di bumi berakhir.***