Helo Timor Leste

Patung Perawan Maria Berdarah, Wahyu atau Bukan Ini Kriterianya, Bukan Wahyu Baru

Senin, 5 Jun 2023 10:16
    Bagikan  
Bunda Maria
Istimewa

Bunda Maria - Patung Bunda Maria menangis darah, Ilustrasi

HELOTIMORLESTE.COM -

Sebuah lembaga telah dibentuk di Roma, Italia , untuk mempelajari dugaan penampakan Perawan Maria dan fenomena supernatural lainnya di Geraja Katolik, renacanya tidak hanya di Italia, namun di berbagai belahan dunia.

Lembaga tersebut benama The International Observatory on Marian Apparitions and Mystical Phenomenon (OISA), OISA didirikan pada bulan April dan merupakan bagian dari Akademi Maria Internasional Kepausan.

Observatorium ini bertujuan untuk meneliti dugaan penampakan Maria dan fenomena lainnya, seperti tangisan atau pendarahan yang tampak pada patung dan gambar Maria, yang keasliannya belum dinyatakan oleh otoritas yang berwenang.

Baca juga: Anda Ingin Kuliah di Indonesia? Inilah Perguruan Tinggi Terbaik Berbasis Katolik dan Kristen

Suster Daniela del Gaudio, seorang suster Fransiskan dari Hati Maria Tak Bernoda, adalah direktur observatorium. "Tugas observatorium bukanlah untuk menilai atau campur tangan dalam dugaan penampakan atau fenomena, tetapi untuk mempelajari bagaimana peristiwa ini terjadi dan untuk memberikan informasi dan dukungan kepada para uskup dari berbagai keuskupan yang perlu melakukan penyelidikan di bidang ini,” katanya dikutip dari Chatoliccherlad. Minggu (3/6/2023).

Seorang uskup diosesan bertanggung jawab untuk memberikan pengakuan resmi atas penampakan yang terjadi atau sedang terjadi di keuskupannya menurut proses dan kriteria khusus yang digariskan oleh Vatikan.

Baca juga: Di Kota Dili Timor Leste, Anda Bisa Ngopi Sambil Melihat Ikan Paus

Komisi keuskupan juga akan dilibatkan. Salah satu kriteria terpenting untuk mensyahkan itu adalah penampakan, kata Del Gaudio, menurut Famiglia Cristiana, adalah konsistensi pesan yang disampaikan oleh para visioner atau para visioner dengan pesan wahyu publik yang terkandung dalam Kitab Suci. Lebih lanjut ia menjelaskan penampakan Maria tidak memperkenalkan wahyu baru, peristiwa itu membawa aktualisasi Injil yang berbuah secara rohani dalam sejarah manusia.

"Observatorium baru akan mengambil pendekatan multidisiplin untuk mempelajari penampakan Maria dengan para sarjana dari bidang sosiologi, budaya, psikologi, kedokteran, dan teologi," jelas Del Gaudio.

Observatorium tersebut memulai aktivitasnya pada 15 April dan berkantor pusat di kantor Akademi Marian Internasional Kepausan di Roma. Kepala akademi, Pastor Stefano Cecchin, OFM, mengatakan kepada surat kabar Vatikan L'Osservatore Romano bahwa penting untuk memberikan kejelasan, karena seringkali pesan yang dituduhkan (dari dugaan penampakan Maria) menimbulkan kebingungan, menyebarkan skenario apokaliptik yang mencemaskan atau bahkan tuduhan melawan paus dan Gereja.

Baca juga: Netizen Marah Anies Baswedan Acak-acak Lambang Negara Garuda di Hari Lahir Pancasila

“Bagaimana mungkin Maria, Bunda Gereja, merusak integritasnya atau menabur ketakutan dan perlawanan,” katanya.

Ia menuturkan bahwa salah satu tujuan dari kelompok tersebut adalah membentuk komisi nasional, atau cabang, dari observatorium di berbagai tempat di seluruh dunia.

Observatorium juga memiliki rencana untuk memberikan pelatihan kepada media dan keuskupan tentang bagaimana menangani dugaan penampakan atau fenomena lainnya.

Sebelumnya diberitakan seorang uskup Uskup Marco Salvi dari Keuskupan Civita Castellana, yang terletak 65 kilometer utara Roma, mendesak orang-orang melihat apa yang disebut patung Madonna of Trevignano, berupa patung Perawan Maria yang diduga menumpahkan air mata darah. Dalam siaran pers yang dikeluarkan pada Kamis (1/6/2023).

“Mengacu pada dugaan fenomena supernatural di Trevignano Romano, saya memberi tahu Anda bahwa Komisi Keuskupan, yang dibentuk oleh saya dan bertanggung jawab, masih bekerja untuk… mencapai keputusan yang menyeluruh dan definitif dari pihak gereja,” papar uskup tentang patung itu.

Baca juga: Gegara Marselino, Cewek Cantik Kamboja Ini Ingin ke Indonesia, Tapi dengan Dalih Nonton

Peristiwa tersebut cukup aneh yang melibatkan patung Maria yang menangis di Trevignano, yang dimiliki oleh wanita berusia 53 tahun bernama Gisella Cardia.

Ia tengah diselidiki atas tuduhan penipuan setelah mengklaim patung Perawan Maria miliknya dapat menangis darah dan menggandakan gnocchi dan pizza.

Ribuan orang kemudian berbondong- bondong untuk melihat ramalan Gisella Cardia setelah patung Our Lady of Trevignano Romano miliknya mulai 'menangis' darah. Pengikut percaya dia membawa pesan dari Perawan Maria dan beberapa mengatakan dia bahkan telah meramalkan pandemi Covid.

Baca juga: Begini Pesan Uskup untuk Pemerintahan Timor Leste yang Baru Nanti

Namun, menurut media setempat, penyelidik gereja baru-baru ini menemukan bahwa darah yang menempel di patungnya tidak suci dan sebenarnya berasal dari babi.

Kini polisipun sudah turun tangan, setelah keluhan tentang patung itu, serta perintah untuk menghancurkan tempat perlindungan yang dibangun untuk tontonan Cardia.

Cardia mengatakan dia “tidak akan bergerak sedikit pun (bertahan)” dan akan terus menjadi tuan rumah acara tersebut.

Cardia mempunyai pengikut yang terus bertambah secara signifikan dalam lima tahun sejak dia mulai mengadakan pertemuan. Dia sering menunjukkan “penampakan” kepada penonton, seperti air mata merah darah yang diduga merembes dari patung Perawan Maria.***