Helo Timor Leste

Israel vs Palestina, Alhamdulillah Poin-poin Gencatan Senjata Telah Disetujui

Rabu, 22 Nov 2023 15:20
    Bagikan  
Perang
Istimewa

Perang - Pemboman di jalur Gaza oleh Israel

HELOTIMORLESTE.COM -

Kini warga di Gaza Palestina bisa tenang, meskipun sementara, sebab dikonfirmasi dari Qatar bahwa Israel dan Hamas sudah mencapai kesepakatan terkait gencatan senjata.

Mengutip CNN International, dan Al-Jazeera Israel akan menyetop serangan selama empat hari, dengan poin -poin yang sudah disepakati.

Baca juga: Polisi Memburu Lima Mahasiwa ITB yang Diduga Jadi Komnplotan Joki CPNS Lampung

Poin-poin kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas versi dari Qatar:

1.Waktu mulai jeda akan diumumkan dalam 24 jam ke depan

2.Jeda ini akan berlangsung selama empat hari dan dapat diperpanjang

3. Perjanjian tersebut mencakup pembebasan 50 perempuan dan anak-anak sipil yang saat ini ditahan di Jalur Gaza dengan imbalan pembebasan beberapa perempuan dan anak-anak Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Baca juga: Coldplay Dukung Palestina Sejak 2011, Banyak yang Dikerjakan, Kini Diancam Dibakar di Indonesia

Pernyataan lengkap versi pemerintah Israel tentang kesepakatan gencatan sejata Gaza:

1. "Pemerintah Israel wajib memulangkan seluruh sandera Malam ini, pemerintah telah menyetujui garis besar tahap pertama untuk mencapai tujuan ini, yang menyatakan bahwa setidaknya 50 sandera, perempuan dan anak-anak (di Gaza) akan dibebaskan selama empat hari, dan selama itu akan diadakan jeda dalam pertempuran.

2. Pembebasan setiap sepuluh sandera tambahan akan mengakibatkan jeda satu hari tambahan.

3. Pemerintah Israel (tentara Israel) dan dinas keamanan akan melanjutkan perang untuk memulangkan semua sandera, menyelesaikan pemberantasan Hamas dan memastikan bahwa tidak akan ada ancaman baru terhadap Negara Israel dari Gaza".

Baca juga: Oknum Guru Sebut Perang Palestina adalah Perang Israel Melawan Teroris, Ujungnya Seperti yang Diduga

Dari akun Telegram Hamas, tertulis poin-poin detail gencatan senjata versi mereka.

1. Israel akan menghentikan aksi militer di seluruh wilayah Jalur Gaza, termasuk pergerakan kendaraan militer.

2. Ratusan truk bantuan kemanusiaan, termasuk pasokan medis dan bahan bakar, akan diizinkan masuk ke Gaza.

3. Drone di Gaza Selatan akan berhenti selama empat hari. Mereka akan berhenti di utara selama enam jam per hari, antara pukul 10.00 hingga 16.00 waktu setempat

4. Selama masa gencatan senjata, Israel berkomitmen untuk tidak menyerang atau menangkap siapa pun di seluruh wilayah Jalur Gaza.

5. Kebebasan bergerak akan dijamin di sepanjang Jalan Salah Al Deen.

Baca juga: Aktivis Palestina Terkemuka Tanpa Jilbab Ini Ditangkap, Saat Umur 16 Berani Tampar Tentara Israel

Meski ada kesepakatan gencatan senjata namun perang antara Israel dan Hamas di Gaza tidak akan berhenti. PM Netanyahu menegaskan bahwa agresi Israel ke Gaza akan tetap lanjut sampai tujuan negaranya tercapai.

"Saya ingin menegaskan. Kita sedang dalam perang dan akan terus berperang sampai kita mencapai seluruh tujuan kita, untuk menghancurkan Hamas, dan untuk membebaskan seluruh sandera dan warga kita yang hilang," kata Netanyahu.

"Kami akan memastikan bahwa tidak ada lagi entitas di Gaza yang akan mengancam Israel," paparnya menambahkan seperti dikutip Jerusalem Post.

Sebelumnya, konflik antara Israel dan Hamas pecah pada 7 Oktober silam. Serbuan mendadak Hamas sebagai pembalasan penyerbuan Masjid Al-Aqsa dan pendudukan Israel ke wilaya Palestina, menewaskan 1.200 orang dan menculik 240 warga Israel.

Israel pun membalas dengan membombardir darat laut udara dan juga memutus aliran blokade logistik, internet, listrik, dan air ke Gaza, dengan dalih memberikan tekanan bagi Hamas, yang berdampak pada kehidupan warga sipil, khususnya dalam aktivitas yang berkaitan dengan kesehatan karena kurangnya pasokan logistik sementara korban semakin berjatuhan.

Meski mengaku menargetkan Hamas, serangan Israel nyatanya telah membawa kerusakan besar bagi warga sipil. Sejauh ini, jumlah korban sipil yang tewas di Gaza telah mencapai sedikitnya 14.000 jiwa.***