Helo Timor Leste

Keprehatinan Pendeta Filipina Atas Rencana Polisi Filipina, Izinkan Pegang Senjata Api

Dodo Hawe - Internasional
Rabu, 20 Mar 2024 17:05
    Bagikan  
ILUSTRASI
pixabay.com

ILUSTRASI - Ilustrasi kepemilikan senjata api laras panjang

HELOINDONESIA.COM - Seorang pendeta di Filipina, Anton Pascual menyuarakan keprihatinannya atas rencana Kepolisian Nasional Filipina (PNP) yang mengizinkan warga sipil memiliki senjata laras panjang semi-otomatis secara legal.

Otorisasi warga sipil untuk memiliki senapan secara sah terjadi setelah amandemen peraturan pelaksanaan Undang-Undang Republik 0591, atau dikenal sebagai Senjata Api dan Amunisi Komprehensif.

Undang-undang tersebut disahkan pada tahun 2013, yang membatasi warga sipil untuk hanya memiliki senjata api secara sah, sebagai respons terhadap penyebaran senjata api tanpa izin, dan senjata api berlisensi di tangan orang lain.

Baca juga: Fakta Tentara Israel, Alquran Ada di Tangan Senjata di Tangan Lainnya Demi Tanah Air Israel

Polisi sebelumnya mengakui penggunaan senjata dalam banyak kejahatan, senjata api yang beredar berjumlahnya 4.000 sebelumnya.

PNP mengatakan mereka akan menerapkan tindakan pengamanan untuk mencegah penyalahgunaan senjata oleh pemiliknya, izin polisi, tes psikiatri dan narkoba, serta pelatihan.

Polisi yakin bahwa warga sipil akan menjadi pemilik bertanggung jawab atas senapan semi-otomatis.

Meskipun ada kepercayaan dari polisi, Pascual telah menyatakan kekhawatirannya, dengan menyebutkan contoh-contoh kepemilikan senjata yang tidak bertanggung jawab di masa lalu yang mengakibatkan kekerasan.

Baca juga: Markas Satpol PP Denpasar Diserbu OTK Bersenjata Api, Pelaku Bebaskan 33 PSK yang Terjaring

Dia juga menyebutkan insiden kemarahan di jalan yang melibatkan penggunaan senjata api.

“Masyarakat takut akan berkembangnya budaya senjata jika warga sipil diizinkan memiliki senjata secara legal, " katanya dalam bahasa Filipina.

Kelompok Gunless Philippines juga menentang keputusan polisi tersebut, dengan alasan terjadinya penembakan massal di Amerika Serikat.

Baca juga: Tiga Perampok Bersenjata Api Gasak Alfamart Komplek Deplu, Penjaga Ditodong Rp 14 Juta Digondol Pergi

Pada tahun 2023, Paus Fransiskus mengecam organisasi yang menghasilkan uang dengan mempromosikan kepemilikan senjata sebagai cara untuk mendapatkan keamanan.

Terlepas dari apakah peraturan senjata itu ketat atau tidak, menjual senjata membantu sebagian orang melakukan kekerasan.

“Mari kita hindari kekerasan dan penggunaan senjata,” kata Pascual. **