Helo Timor Leste

Berbagai Alasan Mengapa Orang di Seluruh Dunia Menjual Ginjalnya

Satwika Rumeksa - Internasional
Kamis, 28 Mar 2024 21:15
    Bagikan  
Peta Ginjal
metro.co.uk

Peta Ginjal - Peta menunjukkan negara mana saja warganya menjual ginjal. Indonesia masuk di dalamnya

HELOTIMORLESTE.COM - Penjualan ginjal telah menjadi ‘fenomena global’, dan orang-orang mulai menjual ginjalnya untuk membeli sepeda motor, telepon genggam, dan TV, menurut sebuah studi baru.

Namun di Eropa, perdagangan organ dan wisata medis merupakan pendorong utama.

Permintaan ginjal melebihi pasokan, sehingga ginjal menjadi salah satu bagian tubuh yang paling 'dapat dijual'.

Meskipun donasi organ untuk kepentingan orang lain merupakan hal yang lumrah, baik kepada anggota keluarga atau bahkan orang asing, para peneliti mengatakan bahwa perdagangan ilegal ginjal seringkali mengambil keuntungan dari orang-orang yang rentan, dan menimbulkan risiko medis, psikologis, sosial dan hukum.

Tim yang dipimpin oleh Bijaya Shrestha dari Pusat Penelitian Pendidikan, Kesehatan dan Ilmu Sosial di Nepal, berupaya memahami mengapa orang menjual organ mereka.

Mereka menemukan bahwa meskipun kemiskinan adalah alasan utama yang dikemukakan, buta huruf juga merupakan faktor yang signifikan. Mereka yang tidak memiliki jaring pengaman finansial seringkali terpaksa menjual salah satu ginjalnya untuk melunasi utang.

Baca juga: Kembar Siam yang Berbagi Tubuh dengan Saudara Perempuannya Menikah dengan Veteran Perang

Dalam kasus lain, uang yang digunakan dari penjualan organ membantu membeli tanah, sementara kewajiban keluarga seperti mahar sering disebut-sebut sebagai alasannya. Di Brasil dan Afrika Selatan, tanggung jawab keluarga merupakan pendorong utama.

Namun, tim juga mencatat bahwa di Nepal, masyarakat menjual salah satu ginjalnya untuk membeli barang mewah, seperti sepeda motor, telepon seluler, dan televisi.

Jual Ginjal

Tak Sadar Bahaya

Dalam tulisannya di jurnal PLOS Global Health, mereka mengatakan: “Penjual ginjal seringkali tidak menyadari konsekuensi dari penjualan ginjal, seperti berbagai macam kecacatan termasuk kelemahan, penyakit ginjal kronis, stigma dan komplikasi yang tidak terduga.

“Penjualan bagian tubuh untuk ditukar dengan barang mewah mungkin merupakan bentuk transaksi ekstrem.”

Tim juga menyoroti kejahatan perdagangan ginjal, yang dapat melibatkan eksploitasi, penipuan dan pemaksaan untuk meyakinkan orang agar menyerahkan organ mereka, yang sering kali dikendalikan oleh broker.

Yang mengejutkan, penelitian ini mengungkapkan bahwa, kadang-kadang, korban perdagangan organ kemudian menjadi calo.

Perdagangan organ adalah alasan utama di balik penjualan ginjal di Belanda, Israel dan Moldova.

Baca juga: Risiko Hipertensi Naik 11 Persen Jika Anda Tidur Kurang dari Lima Jam

Para penulis juga mencatat kurangnya kebijakan dan pemeriksaan untuk mengatur transplantasi ginjal.

“Meskipun ada banyak alasan untuk menjual ginjal di seluruh dunia, masih terdapat kekurangan dalam upaya mitigasinya,” tulis mereka. “Penjualan ginjal adalah fenomena yang kompleks dan dibentuk oleh berbagai faktor serta interaksinya.”

Tim ini juga menyoroti kesenjangan sosial, korupsi dan infrastruktur kesehatan yang tidak memadai.**