Helo Timor Leste

Mengupayakan Perdamaian Israel -Palestina Malah Diremehkan dan Dipecat

Jumat, 19 Jul 2024 12:29
    Bagikan  
5 orang NU dipecat
Istimewa

5 orang NU dipecat - Mengupayakan perdamaian

Helotimorleste- Salah satu kader Nahdlatul Ulama (NU), Zainul Maarif, menceritakan pertemuannya selama 20 menit dengan Presiden Israel, Isaac Herzog, di Israel pada Rabu, 3 Juli 2024, hingga berujung dipecat.

"Iya, tidak terlalu lama. Dialognya mungkin sekitar 15-20 menit, ya mungkin 20 menit," kata Zainul di Kantor PWNU Jakarta, Kamis (18/7).

Zainul mengatakan bahwa dirinya sempat berharap kepada Isaac Herzog Presiden Israrl untuk segera melakukan perdamaian mengingat Israel terus menggempur Palestina. Baginya, ucapannya ini sejalan dengan konstitusi Indonesia untuk menghadirkan perdamaian dunia.

Baca juga: Harga Tanah di IKN Termahal Rp800 Ribu, Ayo Borong Sebelum Kehabisan, Sertifikat Aman

Ia juga meminta Herzog untuk tidak melakukan serangan lagi ke Palestina seperti yang sedang dilakukannya saat ini.

Di sisi lain, Zainul mengakui ada pihak yang meremehkan dirinya ketika melakukan diplomasi perdamaian di hadapan Presiden Israel. Ia pun menyadari bahwa dirinya tidak sehebat yang dibayangkan dan bukan siapa-siapa saat ini.

Baca juga: Pembatasan Subsidi BBM Ternyata Sudah Disimulasi, Angka-angka Sudah Ada

Namun, ia menegaskan bahwa setiap orang memiliki kewajiban intelektual dan ajaran agama untuk menyatakan kebenaran.

"Ini, saya muslim, ada perintah yang disampaikan oleh Nabi Muhammad, ya kan. 'Kalau kalian melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tangan. Kalau tidak bisa, ubahlah dengan mulut.' Kalau tidak bisa, maka ubahlah dengan hati. Kalau hanya bisa dengan hati, itulah yang paling lemah imannya'. Nah, saya bukan kombatan. Tubuh saya sekian, saya tidak mungkin melakukan perubahan," kata Zainul dikutip dari CNN

Zainul juga menegaskan bahwa dirinya bukan orang yang pro terhadap Israel. Ia menganggap dirinya sebagai orang yang pro kemanusiaan. Baginya, tindakan Israel menyerang Jalur Gaza belakangan ini sangat biadab.

Baca juga: Pelukan Hangat Orang Tua: Kunci Kebahagiaan dan Kehangatan Hati Anak

"Bagi saya, apa yang dilakukan oleh Israel sekarang harus digarisbawahi, itu adalah kebiadaban. Itu jelas," tegasnya

Namun Zainul mengakui dirinya tidak bisa berbuat lebih jauh untuk menekan Presiden Israel, yang bisa ia lakukan hanyalah berbicara.

"Saya tidak mungkin memukul presiden. Itu tidak mungkin. Yang bisa saya lakukan adalah berbicara, dan saya berbicara. Saya bisa mengungkapkan hal tersebut," imbuhnya.

Lantas Zainul mengatakan bahwa selama 70 tahun upaya untuk berdamai, bahkan upaya PBB sekalipun juga tidak berhasil. Namun bagi Zainul hal tersebut jangan membuat patah semangat.

"Teman-teman semua. Jangan patah semangat, kita berusaha agar perdamaian tercapai, semoga kejahatan berhenti," Pungkas Zainul.

Sebelumnya, viral lima tokoh nahdliyin yang pergi bertemu Presiden Israel Isaac Herzog di media sosial. Pertemuan tersebut menuai kontroversi dan kecaman publik.

Kelima tokoh muda NU itu adalah Sukron Makmun (PWNU Banten), Zainul Maarif (Unusia), Munawir Aziz (Sekum PP Pagar Nusa), Nurul Bahrul Ulum (PP Fatayat NU), dan Izza Annafisah Dania (PP Fatayat NU).

Buntut kunjungan ke Israel dan bertemu Presiden Israel Isaac Herzog. Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta Samsul Ma'arif memberhentikan Zainul Maarif sebagai pengurus Lembaga Bahtsul Masail (LBM) DKI Jakarta.

"Memutuskan bahwa beberapa orang yang terlibat langsung dan tak langsung dalam keberangkatan anak NU ke Israel itu diberhentikan dari kepengurusan Lembaga Bahtsul Masail PWNU DKI Jakarta," kata Samsul di Kantor PWNU DKI Jakarta, Jakarta Timur, Kamis (18/7).***