HELOTIMORLESTE.COM - Timo -Leste akan membeli 4.000 ton padi giling dari Kamboja untuk pertama kalinya di bawah mekanisme negara setelah kedua negara menandatangani nota kesepahaman tentang perdagangan beras pada 20 Oktober 2022.
Kontrak pembelian beras ditandatangani di sini pada 15 November dalam sebuah pertemuan kerja antara Chan Sok Ty, Presiden Perusahaan Perdagangan Hijau dari Kementerian Perdagangan, dan delegasi dari Timor-Leste, yang dipimpin oleh Mr.
AnibalCarvalho Muniz, Perwakilan Senior dari Kementerian Urusan Ekonomi Timor-Leste, dan rekan-rekan dari Pusat Logistik Nasional (CLN).
Duta Besar Timor-Leste untuk Kamboja, Ermenegildo Kupa Lopes, juga hadir pada kesempatan tersebut.
Pertemuan ini bertujuan untuk menjajaki potensi kerja sama perdagangan beras dan menegosiasikan persyaratan teknis untuk ekspor ke Timor Leste.
Sok Ty menegaskan bahwa hal ini untuk membuka lebih banyak pasar baru bagi Kamboja di sektor beras, dan Kementerian Perdagangan akan terus mencari pasar baru di bidang ini.
Baca juga: Demokrat Serius Garap Jawa Timur, AHY dan SBY Turun Gunung, Kumpul di Madiun
Tahun lalu, saat kunjungan Presiden Timor-Leste Jose Ramos-Horta, ia dan mantan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen menandatangani sebuah nota kesepahaman tentang perdagangan beras di Istana Perdamaian.
Pada awal November, Kamboja mengekspor sekitar 3400 ton beras putih ke Indonesia, sementara sebuah kesepakatan mengatakan bahwa penjualan antara kedua belah pihak harus mencapai 125.000 ton per tahun.
Federasi Beras Kamboja menargetkan ekspor satu juta ton beras giling pada tahun 2025. Dalam sembilan bulan pertama tahun 2023, Kamboja mengekspor lebih dari 450.000 ton beras giling, menghasilkan $327 juta.
China masih menjadi pembeli utama beras giling Kamboja.**