Helo Timor Leste

Atap Gedung Semburat, Lima Sekolah Dasar di Distrik Covalima Kondisinya Rusak Berat Akibat Serangan Angin Kencang

Dodo Hawe - Nasional
Rabu, 31 Jan 2024 11:29
    Bagikan  
RUSAK BERAT
istimewa/ tatoli

RUSAK BERAT - Salah satu sekolah di wilayah Distrik Covalima kondisinya rusak berat sudah tidak bisa digunakan akibat serangan angin kencang.

HELOINDONESIA.COM - Angin kencang yang terus menerus terjadi selama hampir dua minggu merobohkan sejumlah Sekolah Dasar di Distrik Covalima, Timor Leste.

Menurut Kepala Dinas Taman Sekolah Covalima, Manuel Franca mengatakan sedikitnya ada 5 sekolah dasar yang rusak akibat angin kencang itu.

Sekolah yang terkena dampak angin kencang ini adalah EBF Makokon, EBF 1 dan 2 Mahein Traduk Ama di Fatumea, EBF Dato Moris, Aitos, Dato-Tolu di Fohorem, dan EBF Fatuloro di Fatululik.

Baca juga: Prediksi Menyeramkan NostradamusTahun 2024: Tokoh Besar Meninggal dan Bencana Alam

Manuel Franca menjelaskan berdasarkan laporan yang diterima, ada lima sekolah yang roboh akibat angin kencang itu.

"Dengan rician kerusakan sebagai berikut, dua SD perlu dibangun kembali karena kondisinya tidak memungkinkan siswa untuk melakukan proses pembelajaran," katanya seperti lansir kantor berita Tatoli, Rabu (31/1/2024 di Santa Rosa.

Dua sekolah yang perlu direhabilitasi adalah Fatuloro dan Dato Moris, sedangkan untuk sekolah lainnya masih memiliki alternatif tempat untuk melakukan kegiatan belajar mengajar.

Baca juga: Foto-foto Bencana Alam yang Terjadi di Kotamadya Manufahi, Timor Leste

Dinas Pendidikan di Covalima telah melaporkan kejadian tersebut berikut data-data kerusakan telah dilaporkan ke tingkat nasional, sekarang menunggu hasilnya untuk memulai proses rehabilitasi.

Koordinator EBF Aitos, Calisto Moniz mengatakan, akibat bencana itu kini para guru mengumpulkan jadi satu kelas siswa kelas I dan II dalam satu ruang kelas.

Sedangkan siswa kelas III dan IV berkumpul di ruang kelas lain untuk melakukan kegiatan belajar mengajar.

Baca juga: Timor Leste akan Lebih Siap Jika Menghadapai Bencana Alam

"EBF Aitos memiliki satu ruang kelas dan karena adanya bencana alam akibat angin kencang, kami harus menggunakan dua ruang kelas untuk melanjutkan proses pembelajaran seperti biasa," kata Calisto Moniz.

Mahasiswa EBF Aitos berjumlah 25 orang yang diajar oleh dua orang guru tetap yang mengajar tujuh mata pelajaran.

Baca juga: Dua Meninggal Dunia dan 478 Keluarga Terdampak Akibat Bencana Alam di Tujuh Kota

Sementara Kepala Kabinet Pendukung Teknis EBC, Dato-Tolu, Jose Moniz, mengatakan meski sekolah terdampak angin, proses pembelajaran tetap berjalan normal karena siswa bisa menggunakan dua ruang kelas.

"Kami juga sudah mengusulkan perbaikan kondisi sekolah kepada Dinas Pendidikan Covalima," imbuhnya sembari mengatakan butuh perhatian dari pemerintah. **