Helo Timor Leste

Masalah Kesehatan, Kematian Pasien dan Obat-obatan di Timor Leste Mendapat Sorotan Pedas Dari Partai FRETILIN

Dodo Hawe - Nasional -> Politik
Senin, 29 Apr 2024 20:38
    Bagikan  
DEKLARASI POLITIK
fretilin/ facebook

DEKLARASI POLITIK - Partai Fretilin Timor Leste yang dibacakan anggota Parlemen Nasional, Nurima Ribeiro Alkatiri melancarkan kritikan pedas terkait masalah kesehatan, kematian pasien hingga persediaan obat-obatan di Timor Leste, Senin (29/4/2024)

HELOTIMORLESTE.COM - Dalam sidang pleno Parlemen Nasional, Senin (29/4/2024) Partai oposisi Timor Leste FRETILIN menyoroti masalah kesehatan dan ketersedian obat dan jumlah kematian.

"Kita semua menyaksikan hari demi hari banyaknya tantangan yang dihadapi layanan kesehatan masyarakat dan menurunnya pelayanan tersebut dalam menanggapi kebutuhan masyarakat," kata anggota Parlemen Nasional dari FRETILIN, Nurima Ribeiro Alkatiri, dalam unggahan laman Fretilin - Timor-Leste, Senin (29/4/2024).

Dikatakan dalam unggahan itu, "Tuan Perdana Menteri dan Ibu Menteri Kesehatan berpura-pura tidak peduli, sehingga membiarkan sektor kesehatan masyarakat ikut terpengaruh."

Baca juga: Pemilu 2024: Aksesibilitas dan Pendidikan Politik bagi Penyandang Disabilitas Menurut KND RI

Penyataan itu diucapkan melalui deklarasi politik pada sidang pleno Parlemen Nasional menilai Pemerintahan ke-9 dengan sengaja ingin menghancurkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

"Dengan memperburuk sistem kesehatan masyarakat, sehingga menciptakan tantangan besar yang berdampak negatif dan merugikan terhadap kesehatan masyarakat dan kesejahteraan sosial," katanya.

Anggota parlemen FRETILIN ini juga menambahkan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap sistem kesehatan masyarakat telah menurun secara signifikan.

Baca juga: Politisi Fretilin Timor Leste Menentang Penyelesaikan Naktuka dianggap Memberi Tanah Kepada Indonesia

Dan banyak orang yang mempunyai sedikit uang memilih untuk pergi ke layanan kesehatan swasta, meninggalkan sektor kesehatan masyarakat.

Pemerintahan membanggakan catatan penting di bidang kesehatan, yaitu jumlah kematian per bulanan yang jumlahnya melebihi jumlah kematian pada tahun-tahun sebelumnya di bulan yang sama.

Dikatakan berdasarkan statistik Rumah Sakit Nasional Guido Valadares (HNGV) menunjukkan jumlah kematian akibat HNGV pada Januari 2024 ini mencapai 186.

Jumlah ini lebih tinggi jika dibandingkan Januari tahun sebelumnya 2023, termasuk jumlah kematian selama periode pandemi Covid-19.

Baca juga: Mendapat Protes Keras dari Aktivis dan Partai Fretilin Partai CNRT Mengungkap Masalah Perbatasan Naktuka Seperti ini

"Di bidang kesehatan, pemerintah lebih mementingkan politik dan sektor swasta dibandingkan kepentingan bersama. Diawali dengan pembelian obat-obatan.

Dimana Menteri Kesehatan langsung memberikan kontrak kepada perusahaan Sali-Magu yang tidak memiliki pengalaman atau keahlian dalam pembelian produk tersebut, melanggar aturan pengadaan dan memalsukan dokumen dengan alasan mendesak untuk pembelian.

Keputusan yang dilakukan pada Oktober 2023, namun hingga saat ini pasokan obat-obatan belum sepenuhnya tersalurkan.

Baca juga: FRETILIN dan CNRT Serukan Perdamaian, Presiden Ramos Horta Ungkapkan Hal ini

Pekan lalu, pada tanggal 24 April 2024, FRETILIN melakukan inspeksi di INFPM (sebelumnya SAMES), dan Direktur Eksekutif memberikan informasi bahwa berdasarkan kontrak dengan perusahaan Sali-Magu dan Menteri Kesehatan, mereka seharusnya memasok 946 item obat-obatan dan produk medis.

Namun, sejauh dalam praktiknya perusahaan Sali-Magu baru memasok sekitar 300 item, dan mereka memberitahu INFPM bahwa mereka hanya dapat memasok hingga 500 item pada Juni 2024 ini.

Kontrak ajudikasi sudah ditandatangani dan uang yang dialokasikan untuk itu sudah dikembalikan ke kas negara melalui anggaran perbaikan, namun Menteri akan memperpanjang kontrak Sali-Magu.

Baca juga: Keinginan FRETILIN Rebut 40 Kursi Parlemen, CNRT Sebut itu Mimpi di Siang Bolong

Dikatakan oleh Nurima Ribeiro jika Direktur INFPM dan timnya juga menjelaskan total anggaran pengadaan pada tahun 2024 sebesar 4,2 juta, namun mungkin tidak mampu menutupinya sepanjang tahun ini.

Menurut perkiraan mereka, kebutuhan akan obat-obatan dan peralatan medis habis pakai yang diperlukan untuk Timor-Leste adalah sekitar 12 juta per tahun.

Dan INFPM khawatir bahwa jika tidak ada anggaran baru hingga bulan Juni 2024 tahun ini, sistem kesehatan masyarakat mungkin akan hancur. **