HELOINDONESIA.COM -
Pada hari Senin, 08 Januari 2024, pukul 01:38 WIB, G. Semeru mengeluarkan api dan abu ke langit. Kolom letusan mencapai ketinggian ± 2000 m dari puncak (± 5676 m dari permukaan laut). Abu berwarna putih dan kelabu menyebar ke selatan dengan tebal. Seismograf mencatat erupsi dengan amplitudo 23 mm dan durasi 146 detik.
Baca juga: Pendaki Gunung Rinjani Berusia 66 Tahun Meninggal Dunia, Netizen: Usianya Memang Sudah Sepuh!
Berikut ini saran dari Magma ESDM bagi Warga
Hindari sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Jangan beraktivitas di dekat sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 500 meter dari tepinya.
"Awan panas dan lahar dapat mengalir ke sana hingga jarak 17 km dari puncak." tulis Magma ESDM
Baca juga: Suka Jajan Lewat MiChat, Perempuan Lumajang Ini Nekad Memotong Otong Suami
Jauhi kawah/puncak Gunung Api Semeru dalam radius 5 Km. Batu-batu pijar dapat terlempar ke sana.
Waspadai awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang sungai/lembah yang bermuara di puncak Gunung Api Semeru.
Perhatikan khususnya Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Juga hati-hati dengan lahar di sungai-sungai kecil yang berasal dari Besuk Kobokan.***