HELOINDONESIA.COM -
Kain Tais adalah kain khas dari Timor Leste. Kain ini sangat berharga karena menunjukkan budaya dan kekayaan bangsa Timor Leste. Kain ini juga sangat cantik dan berbeda dari kain lain, hingga menjadikan kain Tais Timor Leste menjadi sorotan dunia.
Orang Timor Leste sering memakai kain Tais untuk berbagai acara, seperti kawin, mati, atau berdoa. Kain Tais juga bisa dipakai untuk hiasan rumah atau barang seni. Banyak orang yang suka melihat kain Tais.
Baca juga: Istória Timor Leste: Husi Kolonizasaun ba Independénsia
Kain Tais punya banyak hal yang unik, seperti:
Cara buatnya yang susah dan lama. Kain Tais dibuat dengan alat tenun dari kayu yang namanya soru. Cara buatnya susah dan lama, bisa sampai beberapa bulan.
Coraknya yang macam-macam. Corak kain Tais macam-macam dan punya arti sendiri-sendiri. Corak-corak itu menceritakan tentang hidup orang Timor Leste, seperti alam, tumbuhan dan binatang, hingga gambaran budaya.
Warnanya yang terang dan menarik. Kain Tais biasanya pakai warna-warna yang terang dan menarik, seperti merah, kuning, hijau, dan biru. Warna-warna itu melambangkan suka cita, bahagia, dan sejahtera.
Alat dan cara membuatnya
Alat untuk buat kain Tais namanya soru atau songket. Soru adalah alat tenun dari kayu. Alat ini ada beberapa bagian, yaitu:
- Bum benang lungsi, yaitu tempat untuk gulung benang lungsi.
- Bum benang pakan, yaitu tempat untuk gulung benang pakan.
-Gun, yaitu alat untuk masukin benang lungsi ke benang pakan.
- Sisir, yaitu alat untuk tekan benang lungsi biar rapat.
- Kain, yaitu kain yang sudah ditenun.
Baca juga: Alasan Kopi Timor Leste Tetap Paling Enak di Dunia, Meskipun Bijinya Dicuri Negara Lain
Cara menenun kain Tais dilakukan dengan duduk di depan alat tenun. Benang lungsi ditaruh di atas alat tenun, terus benang pakan dimasukin ke benang lungsi pakai gun. Sisir dipakai untuk tekan benang lungsi biar rapat. Cara ini diulang-ulang sampai kain jadi.
Cara buat kain Tais butuh waktu yang lama hingga 3 bulan bahkan bisa lebih lama dan membutuhkan ketrampilan yang tinggi. Makanya, kain Tais punya nilai seni dan budaya yang tinggi.
Corak motif
Corak atau motif beragam yang menunjukan budaya atau identitas dari masing-masing daerah di Timor Leste, dan corak itu khas yang tidak dimiliki oleh Indonesia
Namun Tais tenun dapat dibagi menjadi dua yaitu Tais feto (perempuan) dan Tais mane (laki-laki), dari kedua tais feto dan mane adalah bentuk serta motif dari Tais tersebut.
Bahan pewarna Kain
Bahan warna kain Tais biasanya pakai bahan alami dari tumbuhan, seperti:
- Indigo, untuk warna biru. Indigo didapat dari tanaman nila.
- Mengkudu, untuk warna merah. Mengkudu didapat dari akar pohon mengkudu.
- Loba, untuk warna kuning. Loba didapat dari daun dan kulit pohon loba.
- Kapur, untuk bantu proses warna.
Bahan alami itu diolah dulu untuk jadi warna yang bisa dipakai. Cara olahnya biasanya dengan:
- Tumbuk, untuk hancurin bahan-bahan itu jadi bubuk.
- Rendam, untuk keluarin warna dari bahan-bahan itu.
- Peres, untuk pisahin warna dari ampasnya.
Warna kain Tais dilakukan dengan celup kain ke larutan warna. Cara celup ini diulang-ulang sampai kain punya warna yang diinginkan.
Cara warna kain Tais dengan bahan alami butuh waktu yang lama, yaitu sekitar 2-3 minggu. Tapi, warnanya lebih awet dan gak merusak lingkungan.
Harga kain Tais
Harga kain tais Timor Leste beda-beda, tergantung pada beberapa hal seperti, corak, bahan kain, umur kain sampai ketrampilan penenun.
Berikut ini adalah beberapa contoh harga kain tais Timor Leste berdasarkan jenisnya:
- Kain tais sederhana: Rp 200.000
- Kain tais dengan motif sedang: Rp 200.000 - Rp 500.000
- Kain tais dengan motif rumit: Rp 500.000 - Rp 1.000.000
- Kain tais sutra: Rp 1.000.000 - Rp 5.000.000
- Kain tais antik: Rp 5.000.000 - puluhan juta rupiah
Jika Anda tertarik untuk membeli kain tais Timor Leste, ada beberapa tempat di mana Anda bisa membelinya yakni di pasar tradisional di Timor Leste, Toko-toko souvenir dan langsung di pengrajin.***