Helo Timor Leste

Menteri Budi: Investasi Kesehatan Tingkatkan Ekonomi, Ada 3 pilihan Jenis Vaksin TBC

Ugu - Ragam
Sabtu, 10 Feb 2024 10:51
    Bagikan  
BudiGunadiSadikin
Istimewa

BudiGunadiSadikin - investasi kesehatan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang

HELOTIMORLRSTE.COM -

Menteri Kesehatan Republik Indonesia (RI), Budi Gunadi Sadikin, mendorong upaya percepatan penyediaan vaksin Tuberkulosis (TBC) terbaru dalam Stop TB Partnership (STP) Board Meeting ke-37 yang berlangsung di Kota Brasilia, Brasil.

Menkes Budi mengatakan bahwa vaksin TBC dapat menjadi solusi perlindungan yang terjangkau secara ekonomi dan menjaga keberlangsungan produktivitas masyarakat.

Baca juga: Seri Kesehatan: Timór Lorosae Luta Tuba Rai Kontra Doze Vakína Zero

“Apabila eliminasi TBC ingin dicapai pada 2030, kita hanya memiliki tiga tahun untuk mengembangkan vaksin TBC agar dapat mulai digunakan di 2028. Pengembangan vaksin harus dilakukan secara fokus,” kata Menkes Budi saat menjadi pembicara dalam kapasitasnya sebagai board member dalam pertemuan tersebut.

STP Board Meeting ke-37 yang berlangsung pada Jumat (9/2) merupakan wadah kolaborasi dan komunikasi bagi organisasi dan individu dari berbagai sektor yang berkomitmen untuk mengakhiri Tuberkulosis.

Baca juga: Tips Mengusir Nyamuk Agar Tidak Mengganggu Ketenangan di Dalam Rumah

Indonesia Yakinkan G20 Investasi Vaksin TBC Baru

Sebagai negara yang juga terdampak TBC, Menkes Budi mengatakan bahwa Indonesia telah meyakinkan seluruh anggota negara G20 agar melakukan investasi memadai, sehingga vaksin TBC baru dapat tersedia dalam tiga tahun mendatang.

Laman Antara menyebut, saat ini, vaksin TBC yang tersedia di Indonesia adalah vaksin Bacillus Calmette-Guerin (BCG) yang hanya memberikan perlindungan parsial untuk mencegah TBC berat pada bayi dan anak usia dini.

Karakteristik Vaksin TBC yang Dibutuhkan

Pengembangan vaksin TBC yang efektif, menurut Menkes Budi, perlu mencakup semua usia, terutama untuk anak dan orang dewasa dengan kemampuan menurunkan insiden 90 persen dan 95 persen menurunkan kematian.

Baca juga: Seri Kesehatan: Timór Lorosae Luta Tuba Rai Kontra Doze Vakína Zero

Kandidat vaksin TBC juga harus memiliki kemampuan menanggulangi resistensi obat, di mana bakteri tidak merespons pengobatan standar yang umumnya efektif untuk mengobati infeksi TBC.

Kontribusi Indonesia dalam Uji Klinis Vaksin TBC

Sejumlah kandidat vaksin TBC yang sedang dikembangkan memiliki kemampuan untuk mencegah penyakit TBC pada anak dan orang dewasa, menggantikan atau menguatkan vaksin BCG, mencegah kekambuhan pada pasien yang telah menyelesaikan pengobatan, atau memperpendek durasi pengobatan.

Indonesia aktif berkontribusi dalam tiga uji klinis kandidat vaksin TBC:

> Vaksin yang dikembangkan Bill & Melinda Gates Foundation (BMGF) dan GSK, menggunakan protein rekombinan.

> Vaksin yang dikembangkan CanSinoBio dan Etana, menggunakan vektor virus dan sedang uji klinis fase pertama.

> Vaksin yang dikembangkan BioNTech dan Biofarma, menggunakan teknologi mRNA dan sedang penjajakan untuk lokasi uji klinis fase 2 di Indonesia.

“Saya percaya dengan investasi ini kita tidak hanya akan menyelamatkan nyawa, namun juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang,” tutup Menkes Budi.***