Helo Timor Leste

Ada Sejumlah Kejanggalan Terkait Tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi, Luka Tembak

Ugu - Nasional
Selasa, 30 Apr 2024 23:23
    Bagikan  
Brigadir RAT
Polda Metro

Brigadir RAT - TKP

Helotimorleste- Sebelumnya, Anggota Satlantas Polresta Manado, Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT) ditemukan tewas di dalam mobil Alphard, dengan luka tembak di kepala di rumah seorang pengusaha Tegal Parang, Mampang, Jakarta Selatan, pada Kamis (25/4).

Sementara, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idnal mengatakan kematian Brigadir Ridhal karena bunuh diri, bukan pembunuhan. "Bukan penembakan ya," kata dia saat dikonfirmasi, Jumat (26/4), dikutip dari Tribunenews.

Baca juga: Kasus Sindikat Ranmor dan Penggelapan, Polisi Indonesia Akan Koordinasi dengan Polisi Timor Leste

Menurutnya RAT tewas dengan menembakan senjata api ke kepalanya sendiri. "Iya bunuh diri menembak kepalanya menggunakan senpi," tegasnya.

Sementara itu sang istri, Novita Husain mengatakan, Brigadir RAT bertugas sebagai ajudan di Jakarta dari tahun 2022, dan menurutnya tidak mungkin suaminya bunuh diri, karena Novita sangat mengenal pribadi dan sifat RAT.

Terkait masalah tersebut Kompolnas mendorong Propam Polri segera mengungkap hal-hal yang dianggap masih janggal dalam peristiwa meninggalnya Brigadir Ridhal Ali Tomi, hal tersebut disampaikan oleh Ketua Harian Kompolnas, Irjen (Purn) Benny Mamoto, saat dikonfirmasi, Minggu (28/4/2024).

Hal yang masih mengganjal antara lain,

- Termasuk mengenai legalitas surat tugas RAT, dari Manado ke Jakarta, sebab diketahui penugasan sejak tahun 2022.
- Sosok Polwan yang disebut mengajak Ridhal ke Jakarta.
- Jejak digital forensik medsos dan HP
- Keterangan rekan kerja, dan lain-lain.

“Oleh sebab itu, Kompolnas mendorong agar Propam dan Itwasda ikut memeriksa poin-poin tersebut agar motif dan latar belakang kasus ini segera clear,” tegas Benny

Baca juga: Persiapan Sebelum Menikah Sangat Penting, Berikut Ini Sejumlah Pesan Psikolog dan BKKBN

Meskipun belum mendapatkan jawaban, Benny mengatakan, pihaknya memaklumi belum mendapatkan informasi lengkap dari kepolisian karena proses sedang berjalan.

Tidak hanya Benny, hal senada juga disampaikan oleh Komisioner Kompolnas Poengky Indarti kepada wartawan, Selasa, 30 April 2024.

Menurut Poengky Kompolnas masih mencium kejanggalan dalam kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi. "Kami melihat ada kesimpang-siuran antara keterangan istri almarhum dan keterangan kepolisian." ujarnya.

Baca juga: Kasus Viral Bea Cukai, Sri Mulyani Langsung Turun Tangan, Semoga Terakhir Ini Guys

Kejanggalan menurut Poengky adalah:

- Istri mengatakan BKO, sementara kepolisian mengatakan cuti sejak 10 Maret.
- Cuti Ridhal yang begitu lama. Padahal aturan cuti sudah jelas, dan memiliki batasan waktu
- Cuti membawa senpi
- Keterangan istri bahwa suaminya dibawa oleh atasannya, siapakah atasannya?
-Penugasan apakah sesuai prosedure mengingat Polisi digaji SPBN

"Apakah penugasannya sudah sesuai prosedur atau melanggar? Ingat, Polisi digaji APBN. Penugasannya harus sesuai aturan. Tidak boleh seenaknya atau seenak komandan," pungkas Poengky.****