HELOINDONESIA.COM - Kerap kali kita menjadi incaran gigitan nyamuk, sementara teman yang didekat kita tak tesentuh olehnya.
Tampaknya nyamuk cenderung menyukai tipe orang tertentu, biasanya, setiap grup pertemanan memiliki satu individu yang sering digigit nyamuk.
Sementara teman yang lainnya tanpa pernah digigit nyamuk, jadi mengapa sebagian orang menjadi incaran nyamauk sementara sebagian lainnya tidak?
Direktur medis klinik kulit Cosmedics asal Inggris, Dr Ross Perry menjelaskan bahwa sekitar 20 persen populasi lebih rentan terkena gigitan serangga – dan hal ini sebenarnya disebabkan oleh sejumlah faktor.
Baca juga: Ini yang Terjadi Bila Nyamuk Wolbachia Tiba-tiba Mengigit Anda, Auu
Para ahli menjelaskan beberapa hal utama di bawah ini, antara lain:
Golongan darah, menurut Dr Ross sebagian orang menganggap karena golongan darah, pada hal golongan darah mempunyai peranan kecil dalam kasus gigitan nyamuk.
Karena satu jenis nyamuk tertentu lebih menyukai golongan darah O dan jenis nyamuk lainnya lebih tertarik pada golongan darah AB.
Para ahli menekankan bahwa sekitar 80 persen orang mengeluarkan sinyal yang menunjukkan golongan darah mereka, dan ini menarik nyamuk.
Pakaian
Pakain juga menjadi peran dalam gigitan naymauk, karena apa yang kita kenakan juga bisa berperan dalam kerumunan nyamuk, hingga akhirnya menggigit.
Baca juga: Nyamuk Wolbachia, Nyamuk dan Bakterinya Bukan Rekayasa Genetik, Teknologi Baru Gaes
Nyamuk biasanya cenderung lebih tertarik pada warna gelap --yang lebih mudah dikenali, sedangkan warna terang cenderung menyatu.
Selain itu, banyak pergerakan dari pakaian yang lebih gelap dideteksi oleh serangga sebagai targetnya, dibandingkan warna yang lebih terang.
CO2
Lebih banyak CO2 atau karbondioksida yang dihembuskan bisa memicu datangnya nyamuk. Para ahli mengatakan bahwa nyamuk tertarik pada karbondioksida – dan semakin banyak kita menghembuskan napas, kita akan semakin didatangi banyak nyamuk.
Sementara Dr Paul Ettlinger, dokter umum di The London General Practice menjelaskan Nyamuk tertarik pada karbon dioksida, dan saat kita menghembuskan napas, kita mengeluarkan sebagian besar karbon dioksida.
Baca juga: Para Ilmuwan Masih Pro-kontra, Pj Gubernur Bali Tunda Pelepasan Nyamuk Bill Gates
Saat berolahraga, kita menghasilkan lebih banyak karbon dioksida yang kemungkinan besar akan membuat nyamuk waspada terhadap inangnya.
Jadi berhati-hatilah saat Anda berolahraga ditempat-tempat tertentu, kemungkinan besar nyamuk akan berdatangan mengerumuni Anda
Keringat
Hal ini juga penting karena nyamuk juga lebih tertarik pada bau bakteri dan keringat, bisa mengundang nyamuk berdatangan.
Dr Paul menambahkan Nyamuk tertarik pada senyawa dalam keringat, termasuk asam laktat dan bau tertentu.
"Saat kita berolahraga, kita meningkatkan penumpukan asam laktat dan bau, sehingga hal ini dapat menarik perhatian nyamuk," kata Paul seperti dilansir metro.co.uk.
Baca juga: Rusia Takut Serangan Nyamuk Modifikasi Genetik Disebarkan ke Moskow
Suhu tubuh
Menurut dokter Paul bahwa nyamuk lebih tertarik pada orang-orang dengan suhu tubuh dan kelembapan yang lebih tinggi --sehingga jika hal ini diinginkan, mereka lebih mungkin untuk hinggap.
"Perlu diperhatikan juga bahwa wanita hamil juga tampak lebih menarik datangnya nyamuk, kemungkinan besar karena suhu tubuhnya yang sedikit lebih tinggi --belum lagi mereka mungkin juga mengeluarkan lebih banyak karbon dioksida selama tahap akhir kehamilannya," katanya.
Selain itu, secara umum, wanita cenderung mendapat lebih banyak gigitan dibandingkan pria, karena beberapa hal.
Baca juga: Bill Gates Lepaskan 30 Juta Nyamuk Hasil Rekayasa Genetika ke 11 Negara , Bahaya Apa Gak Ya
Parfum
Pakar pencegahan gigitan Howard Carter juga menambahkan bahwa parfum adalah salah satu penyebab utama memikat nyamuk untuk datang.
Oleh karena itu, sebaiknya hindari semua wewangian, jika Anda tidak ingin digigit nyamuk lebih banyak lagi.
Menurutnya beberapa parfum, seperti kombinasi lavender, sebenarnya menarik serangga --lihat saja semak lavender dari dekat akan banyak didatangi nyamuk.
"Ketahuilah bahwa sebagian besar perlengkapan mandi dan tabir surya, serta sebagian besar pelembut kain, mengandung pewangi. Waspadai keluaran bau Anda."
Baca juga: Pengukuran Menggunakan BMI untuk Kesehatan Tidak Akurat, Ada Alternatif Lain
Stres dan kortisol
Sementara Dr Sam Watts, pendiri Mind Body Medical mengatakan ada juga bukti bahwa nyamuk dapat menggunakan hormon stres kortisol untuk melacak target potensial gigitan nyamuk.
"Mereka yang memiliki tingkat kortisol lebih tinggi, dan lonjakan kortisol yang lebih akut, lebih mungkin dicari nyamuk dibandingkan yang lain," jelasnya.
Menurut Sam Watts, ini mungkin menjelaskan mengapa, begitu kita mulai digigit, kita tiba-tiba menarik banyak nyamuk baru.
"Mereka tertarik dengan peningkatan produksi kortisol yang biasanya terjadi akibat stres akibat digigit berulang kali," pungkasnya.