HELOINDONESIA.COM - Atauro merupakan salah satu kawasan khusus di Timor Leste yang dipimpin oleh Presiden Otoritas Administratif Kota Ataúro (PAA), Mateus Belo yang membawai 5 desa.
Pulau Atauro merupakan salah satu destinasi wisata yang memiliki biota laut yang luar biasa, itu sebabnya kawasan ini memiliki wisata bawah laut terbaik didunia.
Ataúro dengan luas hampir 117 kilometer persegi, lebar 25 kilometer dan 9 kilometer.
Baca juga: Penjaga Hutan Pulau Atauro Tak Terurus, Hutan Lindung Terancam Mengalami Kerusakan Parah
Atauro terbagi menjadi lima desa seperti Makili, Vila Maumeta, Beloi, Bikeli, dan Makadade, dengan jumlah penduduk hampir 10.000 jiwa.
Mayoritas penduduknya bekerja sebagai nelayan atau petani dan pemandu wisata bahari merangkap nelayan.
Sayangnya pemerintah kurang menaruh perhatian besar terhadap potensi wisata pulau ini, sehingga kurang terdengar di luar negeri.
Pada 9 Februari 2024 lalu, otoritas Administratif Ataúro dan strukturnya dilantik di Kota Dili, Timor Leste.
"Ataúro sebagai pulau yang terpisah dari laut mengutamakan infrastruktur dasar khususnya jalan raya, sehingga masyarakat dapat mengakses pasar, kesehatan, dan pendidikan," kata Mateus Belo seperti dilansir kantor berita Tatoli melalui, Kamis (15/2/2024).
Mateus Belo akan memanfaatkan anggara Dana Pembangunan Khusus Atauro (FEDA) untuk membangun jalan yang baik selama dia menjabat nanti.
Baca juga: PM Xanana Menyelam Menikmati Keindahan Alam Bawah Laut di Atauro
Sebagai kepala otoritas, ia juga akan memprioritaskan pasokan air karena sulitnya masyarakat di Ataúro mengakses air bersih, untuk kebutuhan sehari-hari.
Belum lagi yang menjadi masalah adalah sebanyak lima desa juga masih belum memiliki akses jaringan listrik.
"Amanat saya adalah mengupayakan penyediaan listrik kepada mereka. Aspek lain yang akan kita perhatikan baik-baik adalah pengembangan pariwisata di Ataúro, karena tempat tersebut mempunyai potensi pariwisata yang besar," tambahnya.
Mempromosikan pariwisata dan ekowisata di Ataúro untuk memastikan keberlanjutan ekonomi dan melindungi lingkungan, budaya, dan ekonomi setempat.
Baca juga: Bulan September - Desember ini, Saatnya Turun ke Laut Menyaksikan Migrasi Paus Biru di Laut Atauro
"Tetapi sebelum kita mencapai titik ini, kita juga perlu meningkatkan pelabuhan dan bandara sehingga dapat memfasilitasi pengunjung kita yang ingin untuk datang," kata Mateus Belo.
Mengenai desentralisasi dan kekuasaan lokal di Ataúro, undang-undang mereka berbeda dari kota-kota lain karena jumlah pemilih, yang tidak cukup untuk pemilu desentralisasi di masa depan.
"Kita bicara desentralisasi administrasi dan kekuasaan daerah, kita bisa mewujudkannya karena kita sudah mendapat delegasi kompetensi dari pemerintah pusat ke Ataúro, pemerintah daerah ditetapkan melalui pemilihan kota, oleh karena itu Ataúro hanya dengan lima dan sepuluh nomor elektoral, jadi kita lanjutkan dengan administrasi administrasi saja," ujar Narteus Belo.
Terkait anggaran Otoritas Atauro, sebelumnya pada 19 Desember 2023, Parlemen Nasional telah menyetujui APBN bidang khusus melalui perdebatan senilai $2.723.605.
Baca juga: Perjalanan Masyarakat Atauro dari Nelayan dan Petani Musiman Hingga Kini Berbisnis Ecowisata
Dari anggaran sebesar itu $2,723,605, sebanyak $250,391 akan dialokasikan untuk gaji dan upah.
Kemudian sebesar $634,215 untuk barang dan jasa serta $150,000 untuk transfer publik dan $1,688,999 untuk modal kecil dan modal pembangunan Atauro.
Ataúro sendiri terletak 25 kilometer sebelah utara Dili, ibu kota negara yang merupakan pulau kecil di Timor Leste yang memiliki potensi ekowisata karena keindahan alamnya.