Helotimorleste- Pemerintah Korea Selatan ternyata baik gengs, Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, ngomong kalau tidak ada biaya komersial yang dikeluarkan untuk mengundang tim voli Red Sparks ke Indonesia.
Karena hal ini juga termasuk kerjasama Indonesia - Korea dalam bidang olahraga, apalagi Megawati Hangestri yang bermain di Red Sparks prestasi moncer ya gengs. Kabar tersebut disampaikan Dito saat konferensi pers Fun Volley Ball di SCBD, Jakarta Selatan, pass hari Jumat (22/3).
Baca juga: Refleksi Megawati yang Kelihangan Sang Ayah Tercinta Menjadi Kekuatan, Auto Nangis Guys
Tapi bukan berarti kedatangan Red Sparks tidak sepenuhnya tanpa biaya. Penyelenggara harus menanggung biaya akomodasi dan transportasi selama kunjungan tim yang berlangsung selama lima hari, dari tanggal 17 hingga 21 April.
Dito bilang begini "Kami hanya menyediakan akomodasi. Tidak ada biaya komersial, hanya fasilitas standar seperti penerbangan, hotel, dan makanan." jadi biaya aman ya gengs, eeit tunggu dulu.
Sebab selain pertandingan ekshibisi, Red Sparks juga akan terlibat dalam berbagai kegiatan lain selama lima hari tersebut, termasuk konferensi pers, jamuan makan malam resmi, dan pertemuan dengan penggemar dan biaya etertainment termasuk mendatangkan group cewek idola JKT48.
Baca juga: Red Sparks Potensi Kesulitan Tingkat Tinggi Melawan Pink Spiders pada Pertandingan ke 2
Akibatnya biaya yang dikeluarkan oleh Lembaga Pengelola Dana Usaha Keolahragaan (LPDUK) Kemenpora bersama dengan PBVSI cukup signifikan, terutama untuk menyewa gedung Indonesia Arena. Biaya sewa gedung tersebut, seperti yang tercantum di situs resmi PPKGBK, adalah Rp750 juta per hari, belum termasuk biaya tambahan lainnya.
"Karena sewa Indonesia Arena, anggaran menjadi cukup besar. Pastinya lebih dari Rp750 juta karena itu adalah tarif harian, belum termasuk biaya masuk dan keluar," kata politisi dari Partai Golkar tersebut.
Baca juga: Efek Megawati Red Sparks di Media Sosial, Pecahkan Rekor Sejarah di Korea
Walaupun biaya yang dikeluarkan cukup besar, acara ini diharapkan dapat menjadi tolak ukur bagi olahraga voli dalam menyelenggarakan kejuaraan dan meningkatkan minat terhadap olahraga voli di Indonesia, dan Dito berharap ini akan berdampak positif pada pembinaan dan prestasi olahraga voli, wah semoga terkabul ya gengs.
Dito juga menegaskan bahwa dana yang digunakan untuk acara ini tidak berasal dari anggaran pemerintah atau APBN, melainkan dari dana yang dikelola oleh LPDUK.
Meskipun biaya yang dikeluarkan untuk acara ini cukup besar, tiket dijual dengan harga yang terjangkau. Informasi yang diperoleh dari media menunjukkan bahwa harga tiket termurah adalah Rp150 ribu per orang, jadi tunggu apalagi gengs? ya tunggu sabar aja gengs.***