Helo Timor Leste

Jepang Kekurangan Penduduk, Militer Gunakan Strategi Baru Meskipun Ketinggalan dari China

Jumat, 5 Jul 2024 11:53
    Bagikan  
Izumo
Istimewa

Izumo - Militer Jepang mengandalkan AI

Helotimorleste- Jepang meluncurkan kebijakan dasar pertamanya tentang penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam pertahanan, sebuah langkah yang bertujuan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja dan mengimbangi kemajuan Amerika Serikat dan China dalam teknologi ini.

Kebijakan baru ini menandakan pergeseran signifikan dalam strategi pertahanan Jepang, dengan fokus pada memanfaatkan AI untuk meningkatkan efisiensi, pengambilan keputusan, dan kemampuan pengumpulan informasi.

Baca juga: Heboh, Drone Milik Warga China dengan Mudah Terbang dan Merekam Dek Kapal Perang Jepang

Tujuh bidang prioritas telah diidentifikasi untuk penerapan AI, termasuk:

- Deteksi dan identifikasi target
- Pengumpulan dan analisis intelijen
- Pengoperasian aset militer tak berawak
- Komando dan kontrol
- Keamanan siber
- Dukungan logistik
- Peningkatan efisiensi tugas administratif

Kekhawatiran tentang bias dan otonomi AI menjadi perhatian utama. Kebijakan ini menekankan pentingnya pedoman etika dan keterlibatan manusia yang berkelanjutan dalam penggunaan teknologi ini.

Baca juga: Israel Percaya Penuh AI Lavender Untuk Tentukan Serangan ke Hamas 1 Banding 20, AI Genosida

Menteri Pertahanan Jepang Minoru Kihara menjelaskan bahwa AI bukan hanya tentang efisiensi, tetapi juga tentang menciptakan masa depan pertahanan Jepang. Dia menegaskan bahwa manusia akan tetap memegang kendali, dengan AI bertindak sebagai alat untuk mendukung penilaian dan pengambilan keputusan.

Kebijakan ini sejalan dengan Strategi Pertahanan Nasional dan Program Pembangunan Pertahanan Jepang 2022, yang mengidentifikasi AI dan keamanan siber sebagai bidang prioritas.

Inisiatif baru juga diumumkan untuk meningkatkan kemampuan siber Pasukan Bela Diri Darat, termasuk:

- Ujian baru untuk rekrutmen komandan
- Pertukaran personel dengan sektor swasta

Langkah-langkah ini menunjukkan tekad Jepang untuk tetap terdepan dalam lanskap pertahanan yang terus berkembang, memanfaatkan kekuatan teknologi AI untuk mengatasi tantangan internal dan eksternal.**