Helo Timor Leste

FONGTIL Ingatkan Kehamilan di Luar Nikah di Timor Leste Terus Meningkat, Perlu Perhatian Kita Semua

Dodo Hawe - Ragam -> Kesehatan
Kamis, 29 Feb 2024 15:00
    Bagikan  
WANITA PUNYA ANAK
Xanana ba Ema Hotu/facebook

WANITA PUNYA ANAK - Ilustrasi meningkatnya wanita Timor Leste yang memiliki anak di luar pernikahan

HELOTIMORLESTE.COM - Direktur Eksekutif Forum Organisasi Non-Pemerintah Timor-Leste (FONGTIL), Valentim da Costa Pinto mengatakan situasi perempuan Timor Leste belum menikah yang memiliki anak terus terjadi.

Oleh karena itu, baik perempuan maupun laki-laki yang terlibat dalam hubungan yang berujung pada kehamilan harus bertanggung jawab, bukan hanya perempuan saja, namun pihak laki-laki juga harus bertanggung jawab.

"Dalam situasi ini, kita tidak bisa hanya menyalahkan perempuan dan tidak meminta pertanggungjawaban laki-laki," kata Valentim seperti dilansir timorpost.com.

Baca juga: Tidur dengan TV Menyala, Ini Akibatnya Bagi Kesehatan Anda

Kita harus memperhatikan fakta bahwa dibutuhkan dua orang untuk menari tango.

Namun, berdasarkan pengamatan situasi ini terjadi karena masalah ekonomi dan kecelakaan yang tidak terduga, dimana ada orang yang tidak punya rencana, dan tiba-tiba ada anak yang lahir.

"Kita tidak bisa menyalahkan mereka dan kita tidak punya hak untuk menghakimi mereka. Kita harus mengikuti jalan ini," kata Valentim kepada wartawan, Rabu (28/2/2024).

Ia mengatakan bahwa kehamilan remaja merupakan fenomena yang berkelanjutan, dan banyak faktor yang mendorong orang untuk melakukan perilaku tersebut.

Baca juga: Pria Paling Tinggi di Dunia dan Wanita Terkecil Bertemu Kembali Sejak 2018

Cara terbaik untuk memahami dan mengatasi masalah ini adalah dengan bekerja sama dengan pihak berwenang setempat dan masyarakat untuk mendidik dan meningkatkan kesadaran warga tentang tanggung jawab mereka dalam menghindari praktik-praktik tersebut.

Ia menyarankan agar ada kampanye sosialisasi yang berkelanjutan untuk mencegah praktik serupa terjadi, dan Kementerian Pendidikan, universitas, dan sekolah harus turun tangan untuk mendidik dan meningkatkan kesadaran tentang masalah ini.

Gereja, organisasi masyarakat sipil, dan lembaga keagamaan juga harus berpartisipasi dan berbagi informasi yang akurat kepada masyarakat, khususnya kaum muda, untuk menghindari praktik-praktik tersebut.

Baca juga: Sinopsis Madame Web: Kisah Empat Wanita Super yang Bisa Membawa Perubahan

Bagi perempuan yang sudah memasuki masa kehamilan remaja, pihak berwenang harus rutin memberikan pengobatan dan perawatan kesehatan, terutama dalam mengatasi permasalahan terkait.

Ia mengatakan, kehamilan remaja merupakan fenomena yang terus dicermati, karena banyak faktor yang mendorong masyarakat melakukan perilaku ini.

Dan cara terbaik untuk memeranginya adalah dengan bekerja sama dengan pihak berwenang setempat untuk memahami dan mendidik warga dan masyarakat.

Baca juga: Wanita Lebih Banyak Sakit Kepala Dibanding Pria Begini Penjelasannya

Dengan cara ini, mereka dapat mengambil tanggung jawab dan mencegah praktik-praktik tersebut.

Oleh karena itu, ia menyarankan, agar terus berkampanye untuk meningkatkan kesadaran dan mendidik masyarakat tentang praktik-praktik tersebut untuk mencegah hal tersebut terjadi.

Baca juga: Wanita Kehilangan Pacar Gara-gara Beo Sembarangan Menyebut Nama

"Kementerian Pendidikan, khususnya universitas dan sekolah, harus turun tangan dan mendidik masalah ini agar memberikan perhatian yang baik kepada anak-anak kita, baik laki-laki atau perempuan, dan untuk menghindari perilaku yang tidak bertanggung jawab."

Bagi para ibu yang sudah memasuki masa kehamilan remaja, jika pihak berwenang mengetahui keadaannya, sebaiknya mereka rutin mendapatkan pengobatan dan perawatan kesehatan, terutama terkait permasalahan yang mereka hadapi. **