Helo Timor Leste

Setelah Impor Beras Dari India Batal, Langkah ini yang Dilakukan Timor Leste untuk Mengatasi Masalah Pangan Dalam Negeri

Dodo Hawe - Nasional
Sabtu, 5 Aug 2023 21:23
    Bagikan  
Beras
KhmerTimes

Beras - Kamboja mengekspor 176.581 ton beras giling pada kuartal pertama 2023, meningkat 3,5 persen dari tahun ke tahun

HELOTIMORLESTE.COM - Kementerian Perdagangan dan Industri (MKI -tetun) Timor Leste sedang mencarikan jalan keluar terkait pembatalan impor beras dari India.

"Kami akan mengunjungi Pusat Logistik Nasional (CLN) untuk melihat sejauh mana ketersediaan stock beras nasional untuk kebutuhan hingga Desember 2023," kata Wakil Menteri Perdagangan, Augusto Júnior Trindade, Kamis (4/8/2023).

Untuk itu pihak MKI dan para importir kembali melakukan koordinasi untuk mencari jalan keluar terkait masalah kenaikan harga beras di Timor Leste.

Seperti kita ketahui ada empat perusahaan pemasok beras di Timor Leste masing-masing adalah Perissos, Lisun, Alfa Dili dan Kreativu Furak, yang andil dalam ketersediaan stock pangan nasional.

Baca juga: Gawat! Presiden Sebut India Batalkan Impor Beras Timor Leste, Tinggal Mengandalkan Pasokan dari Vietnam

Menurut Augusto Júnior menjelaskan MKI saat ini sedang membahas ketersediaan stok beras nasional, sehingga tidak terjadi kenaikan harga beras di pasaran.

Saat ini MKI akan terus berupaya agar ada terobosan-terobosan dari pemerintah Timor Leste dan India, terkait kuota khusus dari India maupun dari negara lain.

Saat ini, pemerintah tidak akan melakukan pengadaan dan impor beras dalam enam bulan di tahun 2023.

Namun, MKI menemukan alternatif untuk mengumpulkan beras lokal untuk memenuhi ketersidiaan stok untuk konsumsi nasional.

Perwakilan Perusahaan pemasok Kreativo Furak, Yati Zaka menjelaskan jika saat ini perusahaannya memiliki stok beras sebanyak 800 kontainer beras dari India.

Baca juga: Pasar Beras Timor Leste Didominasi Beras Vietnam dan India, Petani Hanya Mampu Produksi 86 Ribu Ton

"Sebagai pemasok, kami dapat memastikan harga stok yang tersedia untuk merespons pasar nasional. Namun, kami tidak menjamin harga normal karena tergantung pada harga internasional," ujar Yati Zaka.

Dilaporkan kantor berita Tatoli, perusahaan Alfa Dili diketahui saat ini sedang mendatangkan stok beras sebanyak 200 kontainer dari India menuju Timor Leste.

Begitu juga dengan perusahaan Perisos juga sudah membeli 7.500 ton beras, juga sedang dalam proses pengiriman ke Timor Leste.

Meski demikian MKI juga tetap harus mencari solusi mengenai impor stok beras yang harus mencukupi untuk konsumsi nasional dengan menyediakan stok beras lokal untuk mengatasi masalah ini.

Baca juga: Sebuah Studi Mengungkap Orang Timor Berasal dari Wehale, Belu Selatan

Sementara Augostu Junior kembali menjelaskan terkait situasi negara importir beras di India, dimana saat ini terjadi perubahan iklam.

"India sebagai negara importir utama beras dan juga harga yang sedikit meningkat karena pengangkutan atau mobilitas dan pajak impor," ujar Augostu.

Sehingga pemerintah India memutuskan untuk mengurangi jumlah impor beras ke negara lain, dan tidak mengizinkan untuk mengkomersilkan beras ke perdagangan internasional.

Di sisi lain mereka memutuskan untuk memastikan bahwa konsumsi beras di India harus tercukupi, terlibih dahulu, sebelum di ekseport. **