Helo Timor Leste

Sampah Masalah Serius di Kota Dili, PM Timor Leste Xanana Gusmao Sampai Masuk Gorong-gorong

Dodo Hawe - Nasional
Jumat, 1 Mar 2024 15:48
    Bagikan  
SAMPAH
Xanana ba Ema Hotu/facebook

SAMPAH - Kota Dili hingga saat ini belum mampu mengatasi masalah sampah hingga PM Xanana turun langsung ikut membersihkan sampah di gorong-gorong.

HELOTIMORLESTE.COM - Sampah menjadi masalah serius di Kota Dili, Ibu Kota Timor Leste, karena ketidak siplinan warganya dalam membuang sampah.

Otoritas kebersihan sudah berulang-ulang melakukan himbauan kepada warga di Kota Dili, namun tak hiraukan, sampah dibuang di tempat sembarangan.

Bahkan pada pekan lalu PM Xanana Gusmao turun langsung ikut membersihkan sampah dari gorong-gorong bersama masyarakat membersihkan sampah yang menyumbat.

Bahkan dalam unggahan video terlihat Xanana Gusmao masuk ke dalam parit yang kotor yang tersumbat sampah, sehingga kedalaman satu dada.

Baca juga: Sampah Menjadi Masalah Berat Kota Dili, Sekretaris SEATOU Timor Leste Sampai Bilang Begini

Ini salah satu cara untuk memberi contoh warga jika bertapa pentingnya mengatasi masalah sampah, sehingga tidak menimbulkan banjir dan menjaga kesehatan lingkungan.

Kini giliran Koordinator Environmental Defense Group (GDA), Delvio da Costa Sequeira, meminta seluruh warga negara untuk mencintai Timor-Leste dengan tidak membuang sampah sembarangan.

"Jika kita mencintai Timor Leste, kita akan melindunginya. Sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi tanggung jawab setiap individu," kata Delvio dilansir kantor berita Tatoli, Jumat (1/3/2024).

Baca juga: Coldplay Sumbang Kapal Pembersih Sampah Sungai di Cisadane Tangerang, Gak Mimpi Ini Gaes

Menurutnya Sampah adalah tanggung jawab bersama dan harus membuangnya dengan benar, sehingga tidak menimbulkan masalah.

"Mari kita cintai lingkungan kita, bukan mencemarinya," kata ungkapnya.

Ia prihatin dengan permasalahan sampah yang menjadi perhatian di Ibu Kota Dili, akibat masih adanya ketidaksadaran warga akan membuang sampah sembarangan.

Sehingga menuntut kesadaran setiap individu untuk tidak membuang sampah sembarangan atau membuang sampah sembarangan.

Baca juga: Jasad Mahasiswa UI Dibungkus Plastik Sampah Hitam, Dibunuh Hari Rabu Ditemukan Hari Jumat

Dikatakan membuang sampah sembarangan akan berdampak pada banjir saat musim hujan, lingkungan hidup, kesehatan masyarakat, keanekaragaman hayati laut, dan citra Dili sebagai ibu kota yang dibayangi oleh sampah.

Lebih lanjut, ia meminta seluruh lapisan masyarakat menggalakkan kegiatan bersih-bersih lingkungan, gorong-gorong, sungai dan lingkungan kita harus dibersihkan dari sampah.

Di sisi lain ia mendesak pihak berwenang terkait untuk memberikan sanksi kepada masyarakat yang membuang sampah sembarangan.

Baca juga: Tahukah Kamu Berapa Lama Jenis Sampah ini Bisa Terurai Dengan Alam

"Kemudian memperbaiki pengelolaan sampah, serta mendirikan tempat sampah umum, taman, dan lokasi wisata," ungkapnya.

Mereka juga meminta penguatan mekanisme pengelolaan sampah bagi perusahaan-perusahaan besar di Ibu Kota Dili yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar.

"Kami ingin terus menerapkan kebijakan nol plastik, termasuk bagaimana mengembangkan kebijakan daur ulang untuk mengubah sampah menjadi produk lain," ujarnya.

Baca juga: Tahukah Kamu Berapa Lama Jenis Sampah ini Bisa Terurai Dengan Alam

Kelompok Pertahanan Lingkungan merupakan kelompok relawan yang berdiri atau eksis sejak tahun 2018 hingga saat ini beranggotakan 30 orang sebagian besar adalah anak muda Timor.

Tujuan dari kelompok ini adalah untuk menyadarkan semua orang agar peduli terhadap lingkungan karena sampah masih menjadi permasalahan dan perhatian yang signifikan di Dili saat ini.

Kelompok ini memutuskan untuk menamakan dirinya Kelompok Pertahanan Lingkungan untuk melindungi lingkungan, khususnya di Timor-Leste.

Baca juga: Jika Negara Anda ingin Bersih dan Bebas Sampah Belajarlah dari Jepang, Begini Cara Buang Sampah di Jepang

Dikatakan, alasan yang melatarbelakangi kami mendirikan kelompok ini adalah karena kami mengetahui bahwa Dili adalah ibu kota pada masa penjajahan Portugis.

Masyarakat menyebut Dili sebagai kota berbunga setengah tanaman namun kini Dili menjadi kumuh dan tidak menarik.

"Untuk itu kami perlu mengambil tindakan, maka kita membentuk Kelompok Pertahanan Lingkungan," ujarnya.

Baca juga: Tips Mengelola Sampah yang Menumpuk di Lingkungan Kita, Begini yang Harus Anda Lakukan

Kegiatan Kelompok Pertahanan Lingkungan saat ini adalah menanam bibit di kawasan lindung untuk menghidupkan kembali lingkungan.

Menyebarkan informasi mengenai pentingnya lingkungan dan perubahan iklim kepada beberapa siswa di berbagai sekolah di Dili dan kotamadya, serta melakukan pembersihan sampah di kawasan wisata dan tempat-tempat umum di Dili. **