Helo Timor Leste

Upah Minimum 115 Dollar Amerika, Konfederasi Buruh Timor Leste Menuntut Kenaikan Menjadi 150 Dollar Amerika

Dodo Hawe - Nasional
Selasa, 23 Apr 2024 11:32
    Bagikan  
PERJUANGAN BURUH
raffi soares/ facebook

PERJUANGAN BURUH - Seorang buruh di Timor Leste berorasi menuntut kenaikan upah minimum menjadi US $150 dollar dari sebelumnya sebesar US $115

HELOTIMORLESTE.COM - Konfederasi Serikat Buruh Timor-Leste (KSTL) menggelar aksi sosial damai di Kota Dili untuk menuntut pemerintah menaikkan upah minimum dari US $115 menjadi US $150.

KSTL telah mengusulkan rancangan undang-undang untuk menaikkan upah minimum bagi pekerja di Timor Leste dari $115 menjadi $150 per bulan.

Namun pemerintah hingga saat ini belum mengambil keputusan untuk mempertahankan upah minimum sebesar $115 per bulan bagi pekerja di negara ini.

Baca juga: Lima Ribu Pekerja di Luar Negeri Telah Mengirim uang ke Timor Leste Mencapai 43 Juta Dollar Amerika

Undang-undang keputusan yang diusulkan itu didasarkan pada dewan buruh nasional yang terdiri dari faksi tripartit yang diwakili oleh pemerintah dari SEFOPE, dan pengusaha yang diwakili oleh Kamar Dagang dan Industri Timor-Leste (CCI-TL) dan dari perwakilan buruh KSTL.

KSTL meminta kepada pemerintah untuk segera mengevaluasi dan berkonsultasi dengan SEFOPE untuk menetapkan upah minimum sebesar $150 hingga $164, yang didukung dari hasil penelitian.

"Tindakan yang kami lakukan hari ini akan terus kami lakukan hingga kami mencapai hasil yang diinginkan yaitu upah minimum di Timor-Leste yang kami inginkan," kata Presiden KSTL, Almerio Vilanova kepada wartawan, Sabtu (19/4/2024).

Baca juga: Cerita Gokil, Pekerja Koplak Ini Bikin Viral Tembok Besar China dengan Terobosan, Auto Digas Polisi

Almerio mengatakan saat saat ini, para buruh akan terus berjuang dengan menggunakan tenaga dan waktu hingga, sampai mendapatkan hasil yang dinginkan para buruh di Timor Leste.

Presiden KSTL mengatakan jika sesuai aturan upah minimum akan selalu mengalami kenaikan setiap dua tahun sekali.

"Oleh karena itu, sejak tahun 2014, upah minimum telah meningkat hingga enam kali lipat, dan hal ini tidak dapat diabaikan oleh pemerintah."

Sekarang KSTL meminta pemerintah untuk merevisi upah minimum dari $115 menjadi $150 dalam waktu singkat dan melakukan penelitian baru berdasarkan situasi kehidupan nyata sebelum kemungkinan menyetujui kenaikan menjadi $200.

Baca juga: Pemerintah Korsel Minta Seribu Pekerja Setiap Tahun Didatangkan dari Timor Leste

Hari Buruh Nasional, yang jatuh pada tanggal 1 Mei 2024 nanti mereka akan diperingati dengan KSTL yang mengadakan aksi jalan kaki atau walk-in di Dili untuk melanjutkan diskusi mengenai upah minimum.

Di tempat yang sama, pekerja Lusinda da Costa mengatakan saat memiliki gaji setiap bulanannya sebesar $115, sementara dia masih harus menanggung sekolah anak-anaknya dan menghidupi keluarganya.

"Uang sebanyak sangat sulit untuk dapat menghidupi keluarganya dan menyekolahkan anak-anaknya," ujar Lusinda.

Baca juga: Robot Elon Musk Menyerang Pekerja di Pabrik Tesla di Texas

Lebih jauh Lusinda mengatakan jika dirinya telah bekerja di perusahaan yang sama sejak tahun 1989 hingga sekarang.

"Saat ini, saya menerima gaji lebih tinggi sebesar $200, rekan-rekan saya yang lain menerima gaji $130 per bulan selama hampir 5 hingga 6 tahun bekerja," timpal Lusinda seperti dilansir hatutan.com, Minggu (20/4/2024).

Baca juga: Menurut Gallup: Pekerja asal Filipina Paling Stress, Pekerja Indonesia Paling Santai, Iyakah?

Lusinda da Costa mengatakan di Timor Leste ada keluarga-keluarga yang menjadi pengangguran, mengalami kesulitan, dan setiap orang bersaing untuk mendapatkan pekerjaan yang tersedia.

Untuk itu Pemerintah Timor leste perlu mengetahui bahwa semua pekerja harus menerima gaji minimum sebesar $115 hingga $150, ini perlu terus diperjuangkan untuk dinaikan pendapatannya. **