Helotimorleste- Yo, squad! Kita ngomongin dua striker paling nge-hype di Liga Voli Putri Korea, Gia dan Mega. Mereka itu kayak Messi dan Ronaldo-nya voli, guys! Mega nge-rank ke-7 dengan 724 poin dan Gia di belakangnya dengan 685 poin di VIP. Mereka berdua itu kombinasi yang gak bisa dihentikan, bikin Red Sparks jadi tim yang gak terkalahkan tujuh kali berturut-turut!
Tapi, sebelum Gia jadi bintang lapangan, dia hampir aja kena pecat dari tim. Soalnya, sebagai pemain impor dari Amerika dengan kontrak mahal, dia harus nunjukkin skill yang beda. Sayangnya, performanya di awal musim tidak memuaskan.
Baca juga: Efek Megawati Red Sparks di Media Sosial, Pecahkan Rekor Sejarah di Korea
Performa Gia itu kayak rollercoaster, kadang di atas kadang di bawah. Pernah loh, pas lawan GS Caltex, dia cuma dapet 8 poin dengan success rate di bawah 40%. Bandingin sama Silva atau MoMa Bassoko yang selalu nongol di Top 10, Gia waktu itu belum ada apa-apanya.
Tapi, pelatih Ko Hee-jin punya mata elang, guys. Dia ngeliat potensi di Gia yang lain orang gak liat. "Gia mungkin pendek, tapi cepet banget. Dia cuma perlu latihan swing," kata Ko Hee-jin.
Baca juga: Giliran Pelatih GS Caltex Puji Megawati yang Bisa Bikin Tim Lawan Gagal Paham
Alih-alih mencoret Gia, Ko Hee-jin bahkan yakin dengan duet Gia dan Mega akan berhasil, "Tidak ada masalah sama sekali dengan dua pemain asing itu saya akan mempercayai mereka dan pergi bersama." tegasnya
Nah saat Gia mendapatkan tekanan tinggi itulah datanglah Mega, Mega bagi Gia sangat berati baginya, karena Mega telah memberikan dukungan yang luar biasa baginya.
Dan bener aja, pas Gia lagi down, Mega dateng kayak superhero. Mega itu bukan cuma temen satu tim, tapi juga support system yang gokil buat Gia.
"Saya ingin berterimakasih kepada Mega, karena saya pikir Mega bukanlah pesaing yang kuat, mungkin punya strategi yang lain, tapi bagi saya Mega sangat membantu saya dalam banyak hal." ungkap Gia di Spike, Jumat, 8 Maret 2024.
Baca juga: Cetak Sejarah Megawati Servis 11 Kali Beruntun, Tumbangkan Pemuncak Klasemen Hyundai Enggenring
Mereka berdua itu kayak sahabat yang ngelewatin suka duka bareng saat latihan keras, air mata tertumpah, tapi mereka berdua jadi lebih kuat bersama.
Gia bilang, ""(pelatihan) ya itu sangat sangat menantang, aku tahu itu menantang, karena perjuangan yang akan datang selama musim ini. Namun aku bersyukur, meskipun banyak air mata yang tertumpah, aku dan Mega pasti datang dan keluar lebih kuat." terangnya.
Gia dan Mega itu bukan cuma akrab di lapangan, tapi juga di luar. Mereka sering hangout bareng, dan keluarga atau kerabat mereka juga akrab banget. Itu yang bikin mereka jadi duo dinamis yang gak cuma kuat di voli, tapi juga di kehidupan nyata. Keep slaying.***