HELOINDONESIA.COM -
Sebuah pengakuan viral di media sosial yang menyebut adanya dugaan sekte pengabdi setan di Kota Malang, Jawa Timur. Polisi pun turun tangan menyelidiki kabar tersebut.
Pengakuan tersebut disampaikan oleh seorang perempuan bernama Siska. Dalam video yang diunggah di YouTube, Siska mengaku pernah terjebak dalam sebuah kegiatan yang diduga sekte pengabdi setan pada tahun 2014.
Baca juga: Ada Gambar Horor Setelah Sesi Foto NMIXX yang Cantik-cantik Ini
Menanggapi hal tersebut, Kasat Reskrim Polresta Malang Kota Kompol Danang Yudanto mengatakan bahwa pihaknya sedang melakukan penyelidikan terkait pengakuan tersebut.
"Kami sedang mendalami dan melakukan penyelidikan melalui digital forensik terkait adanya konten video itu," ujar Danang, dilansir dari Detik Selasa (16/1/2024).
Danang mengatakan bahwa penyelidikan saat ini masih berjalan lewat pendekatan digital forensik. Polisi saat ini masih enggan menyimpulkan kebenaran dari dugaan adanya sekte pengabdi setan di Kota Malang.
Baca juga: Misteri Kapal Hantu Ourang Medan yang Seluruh Kru Ditemukan Tewas BelumTerpecahkan
Danang mengatakan bahwa penyelidikan saat ini masih berjalan lewat pendekatan digital forensik. Polisi saat ini masih enggan menyimpulkan kebenaran dari dugaan adanya sekte pengabdi setan di Kota Malang.
"Digital forensik untuk mempelajari metadata terkait konten, lokasi video dibuat, dan diunggah, isi video, dan kebenaran apa yang disampaikan," terang Danang.
Danang menambahkan, penyelidikan tersebut dilakukan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat Kota Malang.
"Kami ingin memastikan bahwa Kota Malang aman dan nyaman untuk warganya," pungkas Danang
Sebelumnya diceritakan, aeorang perempuan bernama Siska baru baru ini mengaku pernah terjebak dalam sebuah sekte pengabdi setan di Kota Malang. Cerita Siska ini menjadi viral di media sosial setelah ia menceritakannya dalam sebuah video di YouTube. @Lonceng Mystery, 10 Januari 2024.
Baca juga: Makhluk Misterius Mirip Putri Duyung Terdampar di Pantai Queensland Australia
Bermula saat Siska bergabung dengan sebuah yayasan bimbingan belajar (bimbel) di Kota Malang pada tahun 2014. Selama bekerja di sana, ia mendapatkan upah yang tidak sewajarnya, yaitu Rp 500 ribu hingga Rp 600 ribu per minggu.
Siska mengaku khawatir telah terjadi kekeliruan honor yang ia terima. Oleh karena itu, ia ingin bertemu dengan ketua yayasan untuk menanyakan hal tersebut. Namun, ketua yayasan selalu menghindar dari pertemuan tersebut.
Setelah bekerja selama 4 hingga 5 bulan, Siska diundang untuk mengikuti sebuah seminar yang diselenggarakan oleh yayasan. Seminar tersebut digelar pada malam hari di salah satu hotel terkenal di Kota Malang.
Saat tiba di lokasi seminar, Siska merasakan suasana yang sangat ganjil. Ia melihat lilin menyala berjajar di sepanjang jalan menuju hotel. Di dalam aula seminar, meja-meja disusun rapi, tetapi suasananya tampak gelap dan suram.
Baca juga: Kim Tae-ri Bintangi Drakor Misteri Revenant, Didahului Ritual Jangan Melihat ke Belakang!
Siska dan dua orang temannya yang ikut bersamanya merasa ketakutan. Mereka melihat para peserta seminar yang mengenakan jas dan duduk dengan sikap tenang dan diam mematung.
Pembicara dalam seminar tersebut adalah seorang pria yang wajahnya disamarkan dengan topeng hitam. Siska sempat bertanya kepada ketua yayasan, siapa pembicara tersebut, tetapi ketua yayasan tidak memberikan jawaban.
Siska dan teman-temannya semakin yakin bahwa seminar tersebut bukan seminar biasa, melainkan ritual pemujaan setan. Mereka pun memutuskan untuk pulang lebih awal.
Cerita Siska ini telah menimbulkan berbagai spekulasi di media sosial. Ada yang percaya bahwa cerita tersebut benar adanya, tetapi ada pula yang tidak percaya.
Pihak kepolisian Kota Malang mengaku telah mengetahui cerita Siska dan saat ini tengah melakukan penyelidikan.***