Helo Timor Leste

Pramugari Penyebab Pesawat Boeing 787 Kehilangan Ketinggian dan Melukai 50 Orang

Satwika Rumeksa - Ragam -> Traveling
Sabtu, 16 Mar 2024 12:31
    Bagikan  
Pramugari
Istimewa

Pramugari - Pramugari dipersalahkan karena menekan tombol di kokpit saat sajikan makanan

HELOTIMORLESTE.COM - Pesawat Boeing 787 secara tiba-tiba kehilangan ketinggian yang melukai 50 orang. Insiden ini sedag diinvestigasi oleh pihak Boeing maupun aparat berwenang lainnya.

Yang tak diduga, insiden Latam Airlines pada hari Senin mungkin disebabkan oleh pramugari yang secara tidak sengaja menekan tombol di kokpit, The Wall Street Journal melaporkan.

Laporan tersebut menambahkan bahwa Boeing mengatakan kepada maskapai penerbangan pada hari Kamis untuk memeriksa kursi kokpit pada 787 Dreamliner sebagai akibat dari hal tersebut.

Latam Dreamliner sedang terbang dari Sydney ke Auckland ketika tiba-tiba drop. Paramedis merawat 50 orang, 12 di antaranya dilarikan ke rumah sakit, lapor New Zealand Herald.

Penumpang menggambarkan melihat orang lain "terjebak di atap" setelah gerakan tiba-tiba tersebut.

Baca juga: Uji Kesehatan Jantung Anda dengan Cara Sederhana dan Latihan untuk Memperbaikinya

Dalam pernyataan hari Senin, juru bicara Latam Airlines mengatakan kepada Business Insider bahwa ada "kejadian teknis selama penerbangan yang menyebabkan pergerakan kuat."

Salah satu penumpang mengatakan kepada CNN bahwa pilot Boeing 787 mengatakan alat pengukur pesawat "menjadi kosong bagi saya."

Laporan Journal menunjukkan bahwa hal tersebut bisa jadi disebabkan oleh kecelakaan di kokpit, mengutip pejabat industri AS yang tidak disebutkan namanya yang diberi pengarahan tentang bukti awal dari penyelidikan.

Saat menyajikan makanan, seorang pramugari mungkin menekan tombol di kursi pilot, kata para pejabat kepada Journal, menyalakan fitur yang mendorong pilot dan kursinya ke arah kontrol. Mereka menambahkan bahwa hal ini akan membuat hidung pesawat mengarah ke bawah.

Tombol di kursi pilot biasanya memiliki penutup dan tidak boleh digunakan saat ada orang yang duduk di kursi tersebut, Journal melaporkan.

Baca juga: Atlet Taekwondo Timor Leste Belum Berhasil Tembus Olimpiade Paris 2024

Surat kabar tersebut melaporkan bahwa memo Boeing meminta maskapai penerbangan untuk memeriksa kursi apakah ada penutup yang longgar pada sakelar dan memberikan instruksi tentang cara mematikan mesin yang menggerakkan kursi ke depan.

Pembuat pesawat juga mempertimbangkan untuk memperbarui manual awak pesawat, Journal melaporkan.

Seorang juru bicara Boeing mengatakan: "Kami tunduk pada lembaga investigasi untuk mendapatkan informasi apa pun."

Latam Airlines mengatakan kepada Business Insider bahwa mereka "terus bekerja sama dengan pihak berwenang untuk mendukung penyelidikan" dan "tidak ada gunanya mengomentari spekulasi yang telah beredar."**