Helotimorleste- Pada tanggal 16 April, Erika de Souza Vieira Nunes mengunjungi bank cabang Itau Unibanco di Bangu, Rio de Janeiro, dengan tujuan membantu Paulo Roberto Braga yang berusia 68 tahun dalam mendapatkan bank pinjaman R$17.000 (kira-kira $3.200, Rp51 juta, kurs Rp16 ribu)
Pria lanjut usia yang menggunakan kursi roda itu ditemani oleh Vieira Nunes yang mengaku sebagai keponakan dan sekaligus pengasuh utamanya. Namun, dalam percakapan selanjutnya pegawai bank segera menyadari ada yang tidak beres.
Baca juga: Puluhan Kali Telpon Pasangan, Bukan Ingin Melacak, Itu Gangguan Mental Otak Cinta
Braga tidak menunjukkan gerakan yang berarti bahkan respon yang sederhana, dan Vieira Nunes harus menopang kepalanya secara fisik selama interaksi mereka.
Meskipun jelas-jelas kurang tanggap, Vieira Nunes tetap bersikeras, bersikeras bahwa Braga pada dasarnya hanya pendiam. Dia bahkan berusaha mengajaknya mengobrol, meski jelas dia tidak mampu menjawab.
“Paman, apakah kamu mendengarkan?” Vieira Nunes memohon. "Anda harus menandatangani. Jika Anda tidak menandatangani, tidak ada solusi kedepan."
Baca juga: Berbekal Cerdas, Bukan SH, Pengacara Palsu Memenangkan 26 Perkara di Pengadilan
Para saksi (mungkin komplotan Nunes) mendesak pria berkursi roda itu untuk mematuhinya. "Saya tidak bisa menandatanganinya untuk Anda, tapi saya akan melakukan apa yang saya bisa. Tanda tangani di sini, sama seperti dokumennya. Mari kita hindari komplikasi lebih lanjut."
Teller bank semakin curiga, salah
satu berkata, "Menurutku dia tidak sehat," sementara yang lain diam-diam merekam adegan nyata itu. Vieira Nunes terus menegaskan bahwa "pamannya" baik-baik saja, hanya diam. Namun, staf bank sudah mengambil tindakan, memanggil layanan darurat dan polisi.
“Paman, apakah kamu merasakan sesuatu?” dia bersikeras. "Dia tidak merespons; itu sifatnya. Jika kamu tidak sehat, aku akan membawamu ke rumah sakit. Apakah kamu ingin pergi ke Unit Gawat Darurat lagi?"
Baca juga: Humor Si Sugi, Anda Akan Tertawa Setelah Berpikir, Tapi Jangan Lambat Mikirnya
Tragisnya, Paulo Roberto Braga tidak pernah menjawab pertanyaannya. Paramedis memastikan bahwa dia telah meninggal selama beberapa jam. Akibatnya, Vieira Nunes ditangkap dan didakwa dengan fitnahan mayat dan percobaan penipuan.
Pengacara Vieira Nunes membantah versi polisi mengenai kejadian tersebut. Menurutnya, Braga masih hidup saat dibawa ke bank, dan meninggal dunia saat proses persetujuan pinjaman. Diduga, para saksi akan menguatkan keterangan tersebut.
Namun, penegak hukum menyatakan bahwa Vieira Nunes dengan sengaja menghadirkan seorang pria yang sudah meninggal untuk menipu institusi tersebut. Terlebih lagi, tampaknya dia bukanlah keponakan Braga melainkan kerabat jauh. Sifat sebenarnya dari hubungan mereka masih belum jelas.***