HELOTIMORLESTE.COM - Markas Besar Kepolisian Nasional Timor-Leste (PNTL) menggelar pertemuan khusus dengan Kedutaan Besar China di Timor Leste, Selasa (16/4/2024).
Pertemuan yang digelar di aula Kedutaan Besar China itu dihadiri para pengusaha China di Timor Leste dan Mr Xu Danyang, Minister Counselor Kedutaan Besar Tiongkok, Mr Miao Haijun, Atase Pertahanan Kedutaan Besar, dan asosiasi Tiongkok di Timor-Leste.
Mereka saling bertukan informasi antara Komando PNTL, Kedutaan Besar Tiongkok di Timor-Leste, dan para pengusaha Tiongkok yang berbisnis di Timor-Leste.
Baca juga: Pemerintah Timor Leste Serahkan Dua Kapal Patroli kepada PNTL-UPM Dili
Usai pertemuan, Panglima Polri Komjen Henrique da Costa mengatakan kepada wartawan, pertemuan tersebut sangat penting artinya bagi mereka.
"Pertemuan ini sangat penting agar kita dapat saling bertukar informasi, sehingga masyarakat Tionghoa di Timor Leste dapat mengetahui khususnya kejahatan yang terjadi di Timor Leste," kata Komjen Henrique da Costa.
Mereka harus mengetahui bahwa rakyatnya ada juga yang menjadi korban, sehingga melalui pertemuan ini kita bisa menginformasikannya sehingga tercipta komunikasi yang baik antara kedua belah pihak, sehingga kapanpun ada kita bisa saling berbagi informasi," ujar Kapolri.
Komisaris Polisi menjelaskan bahwa dalam pertemuan tersebut, pihak Kedutaan dan pengusaha menyampaikan keprihatinan mereka bahwa dalam kejadian ini, Polisi harus meningkatkan kehadirannya di wilayah tersebut dan meningkatkan patroli di masa depan.
Baca juga: Dua Warga Indonesia Ditahan PNTL, Diduga Terlibat Produksi Pupuk Ilegal di Timor Leste
Kami merasa hal ini memang benar telah banyak terjadi insiden dan kejahatan di masa lalu, namun kami juga harus menyadari bahwa kami belum mencakup semua bidang.
Oleh karena itu, kami mengimbau agar masyarakat juga mengamankan tempat usaha atau tokonya dengan memasang CCTV atau mengawasi tokonya sebelum istirahat.
"Mereka juga menyinggung kasus yang terjadi di distrik Liquica dan Dili. Mereka memuji PNTL karena setelah kejadian itu, hanya satu hari kemudian, polisi dapat menemukan pelakunya dan membawa mereka ke pengadilan," ungkapnya.
Namun, kami juga mengatakan bahwa ini hanya sebagian kecil dari apa yang telah dicapai polisi, namun masih banyak kasus yang menunggu keputusan.
"Kami belum menemukan solusi. Kami jelaskan bahwa peran polisi adalah menegakkan hukum di wilayahnya masing-masing, namun ketika kejadian seperti ini terjadi maka kompetensi polisi terbatas dan harus diserahkan kepada otoritas lain seperti Kementerian," ujar Komjen Henrique
Untuk Komjen Henrique menyarankan agar mereka menghubungi langsung Kementerian Umum jika masih belum ada solusi atau informasi mengenai suatu kasus.
Baca juga: Warga Indonesia Ditangkap Polisi PNTL Karena Hendak Mencoblos PilPar 2023 Timor Leste
Sementara Duta Besar Tiongkok untuk Timor Leste, Wang Wenli mengapresiasi upaya PNTL dalam menciptakan tatanan sosial yang stabil dan lingkungan keamanan yang baik selama 20 tahun masa jabatannya, serta profesionalisme dan gaya kerja PNTL yang baik.
"Tiongkok dan Timor-Leste adalah teman baik. Ketika Timor-Leste mengalami perkembangan yang signifikan, komunikasi antara Tiongkok dan Timor-Leste juga meningkat," ujar Duta Besar ini.
Dikatakan, secara umum situasi keamanan di Timor-Leste terjaga dengan baik, stabil dan damai.
"Namun terkadang kita tidak bisa menghindari masalah ketika pedagang Tiongkok berbisnis di Timor-Leste," ujar Duta Besar Tiongkok untuk Timor-Leste ini.
Baca juga: Umat Islam di Timor Leste Sampaikan Terima Kasih, Komandan PNTL Ucapkan Selamat
Wang Wenli lebih lanjut menggarisbawahi bahwa tujuan pertemuan antara Kedutaan Besar Tiongkok, Otoritas PNTL, dan pengusaha Tiongkok adalah untuk memberikan gambaran situasi, menciptakan mekanisme, dan menjalin kerja sama di masa depan untuk menyediakan lingkungan yang damai bagi bisnis mereka.
Kami mengidentifikasi seorang petugas dari PNTL untuk membantu kami dan agar dapat saling menghubungi antara Kedutaan Besar Tiongkok dan PNTL. **