Helo Timor Leste

Dampak Kemenangan Prabowo Terhadap Rekonsiliasi Indonesia dengan Timor-Leste

Rabu, 1 May 2024 19:46
    Bagikan  
Prabowo Subianto
Istimewa

Prabowo Subianto - Prabowo Muda

Helotimorleste- Fidelis Leite Magalhaes, seorang ahli kebijakan publik dan ekonomi politik dari Timor Leste, memberikan pandangannya tentang prospek hubungan antara Timor Leste dan Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Terpilih Indonesia, Prabowo Subianto.

Menurut Magalhaes, kemenangan Prabowo dapat membuka babak baru bagi hubungan kedua negara. "Saya melihat kemenangan ini sebagai kesempatan untuk memperdalam rekonsiliasi antara Timor Leste dan Indonesia," ujarnya dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh lembaga Think Tan Lowy Institute pada Rabu (24/4).

Baca juga: Rakyat Timor Leste Bakal Lebih Sejahtera, Kata Asian Development Bank

Dalam opini yang berjudul 'Dampak Kemenangan Pemilu Prabowo di Indonesia terhadap Rekonsiliasi yang Lebih Mendalam dengan Timor-Leste', Magalhaes menyoroti beberapa isu penting yang perlu ditangani oleh kedua negara, termasuk penyelesaian sengketa perbatasan darat dan masalah terkait jenazah korban perjuangan kemerdekaan, seperti Nicolau Lobato.

Lobato, yang merupakan Perdana Menteri pertama Timor Leste dan mendeklarasikan kemerdekaan pada tahun 1975, dilaporkan tewas dalam sebuah operasi militer yang dipimpin oleh Prabowo pada tahun 1978. Meskipun telah berlalu beberapa dekade, jenazah Lobato masih belum ditemukan hingga saat ini.

Baca juga: PM Timor Leste Xanana Gusmao Beri Ucapan Selamat Prabowo Sebagai Presiden Terpilih Pemilu Presiden 2024

Rumor beredar, seperti di tulis oleh CNN bahwa jenazah Lobato mungkin telah dimakamkan di sebuah pemakaman militer di Jakarta setelah dibawa untuk identifikasi. Pada tahun 2014, Perdana Menteri Timor Leste saat itu, Xanana Gusmao, meminta Agum Gumelar, pemimpin korps veteran Indonesia, untuk memulai pencarian jenazah Lobato.

Saat itu Gumelar setuju untuk memimpin tim pencari fakta, tetapi kunjungan mereka ke Timor-Leste tidak berhasil, seperti yang dilaporkan oleh The Interpreter.

Pada tahun 2018, Menteri Luar Negeri Timor Leste, Aurelio Guterres, kembali menyinggung upaya pencarian jenazah Lobato, namun permintaan tersebut tidak mendapat tanggapan dari pemerintah Indonesia.

Baca juga: Sumber Minyak Baru Lepas Pantai Timor Leste, Masuk Tahap Survei, Pengeboran di Akhir 2024

Magalhaes berpendapat bahwa jika pemerintah Indonesia bersedia memberikan informasi tentang keberadaan Lobato, langkah tersebut akan menjadi sinyal penting bagi hubungan kedua negara, terutama mengingat Prabowo kemungkinan akan memasuki Timor-Leste melalui bandara Dili, yang dinamai menurut Nicolau Lobato.

Warga Timor Leste memiliki pandangan yang beragam tentang Prabowo, terutama karena keterlibatannya di masa lalu yang telah menodai reputasi internasionalnya. Banyak warga Timor Leste yang merasa bahwa isu-isu yang belum terselesaikan ini menghambat pemulihan hubungan antara kedua negara dan proses penyembuhan trauma mereka.

Prabowo, bagaimanapun, menawarkan prospek yang menjanjikan dengan kewenangannya yang dapat memaksa militer untuk mengungkap catatan operasi mereka di Timor Leste. Transparansi ini bisa membantu dalam identifikasi dan repatriasi jenazah para pemimpin Timor, memberikan penutupan bagi masalah yang ada dan menunjukkan kemajuan.

Magalhaes juga menyoroti percakapan antara Prabowo dan Presiden Timor Leste, Jose Ramos Horta, yang terjadi setelah pemilihan umum. Ramos Horta, yang menurut jajak pendapat saat itu menang telak, meminta Prabowo untuk berkunjung ke Timor Leste.

Magalhaes berharap bahwa Prabowo akan menerima undangan tersebut dan memilih Timor-Leste sebagai tujuan perjalanan luar negeri pertamanya, sehingga memberikan kesempatan untuk keterlibatan yang lebih mendalam dan penebusan pribadi.

Magalhaes menutup dengan mengatakan, "Mengunjungi Timor-Leste dan menghadapi sejarah dapat memberikan kesempatan bagi Prabowo untuk berdamai dengan masa lalunya.***