Helo Timor Leste

Richard Harcus Ungkap Penyebab Kekalahan Vietnam, Bisa Jadi Pelajaran di Indonesia

Ugu - Olahraga
Kamis, 1 Feb 2024 16:50
    Bagikan  
Vietnam
Istimewa

Vietnam - Pemain Vietnam dipaksa onfensif

HELOINDONESIA.COM -

Pakar sepak bola Skotlandia Richard Harcus, yang baru saja ditunjuk sebagai Direktur Sepak Bola di Angkor City FC, Kamboja memberikan kritik dan penilaian terhadan pelatih timnas Vietnam Philippe Troussier, yang disampaikan kepada reporter Dan Tri, dari media Vietnam.

Seperti diketahui timnas Vietnam dibawah kepempimpinan Philippe Troussier akhirnya terlempar dari babak 16 besar di Piala Asia 2023, yang dilakasanan di Qatar.

Baca juga: Timnas Korea Potensi Kalah Melawan Autralia karena 2 Permasalahan

Richard Harcus mengatakan mudah untuk mengkritik Philippe Troussier. Namun, dirinya juga berpikir bahwa Troussier telah memimpin tim Vietnam menjadi maju dalam situasi yang sangat sulit.

"Ia berusaha mengubah gaya bermain timnas, dari bermain defensif menjadi bermain ofensif." jelas Harcus, 1 Februari 2024 waktu Vietnam.

Baca juga: Tiba-tiba Shin Tae-yong Sebut Indeks Kebahagiaan di Indonesia yang Tinggi, Terkait Prestasi

Menurut Harcus, Philippe Troussier ingin para pemain bermain lebih proaktif dan lebih mengontrol, berbeda dengan strategi bertahan serangan balik yang sudah begitu familiar di bawah asuhan pelatih Park Hang Seo.

Namun, dirinya yakin tantangan terbesarnya adalah tim Vietnam tidak cukup berkualitas untuk bermain sepak bola dengan cara ofensif. Masalah yang lebih besar adalah pelatih Troussier berusaha melatih para pemainnya untuk bermain dengan cara yang belum pernah mereka praktikkan di level klub.

Di V-League (Liga Vietnam), kualitas permainan di permukaan rumput tidak cukup baik bagi para pemain untuk bermain sepak bola seperti yang diinginkan pelatih Troussier.

Baca juga: Kesulitan dan Rahasia Sukses Shin Tae-yong Hingga Indonesia Cetak Sejarah 16 Besar Piala Asia

"Ketimpangan ini menimbulkan masalah besar ketika ia berusaha memaksakan diri mempelajari permainan sepak bola seperti itu di timnas." ujarnya

Harcus menilai para pemain Vietnam kurang memiliki kekuatan fisik, terutama saat menghadapi tim yang lebih kuat, baik secara harfiah maupun kiasan, hingga pelatih Troussier menggunakan gaya permainan untuk mengontrol permainan dengan operan.

Richard Harcus

Richard Harcus

Namun dengan strategi tersebut Richard Harcus kurang yakin terhadap tim Vietnam untuk menjaga konsentrasi dan akurasi tinggi dalam setiap umpan dan setiap situasi koordinasi sepanjang pertandingan

Richard Harcus tidak menyalahkan pelatih Troussier seratus persen ia juga menyorot turnamen domestik Vietnam yang tidak memiliki pertandingan yang berkualitas dan kompetitif. 

"Saya rasa V-League (Liga Vietnam) bukanlah turnamen yang cukup bagus bagi para pemain untuk percaya diri memasuki kancah internasional." ungkapnya.

Terkait "pemain warisan Pelatih Park Hang Seo" yang telah dibangun 5 tahun sebelum kedatangan pelatih Troussier, Harcus berpendapat permasalahan bukan pada dipakai atau tidaknya pemain warisan tersebut, namun masalahnya terletak pada bagian bawah piramida sepak bola, bukan pada bagian atasnya. 

"Saya pikir sepak bola Vietnam tidak memiliki kuantitas dan kualitas pertandingan yang cukup di level klub. Saya sadar, pembinaan pemain muda masih banyak kekurangannya." tegas Harcus.

Dirinya paham banyak orang yang tidak puas dengan pelatih Troussier, tapi menurut saya itu hanya sebagian kecil dari tantangan yang jauh lebih besar yang harus dihadapi pelatih Troussier sebagai pelatih kepala tim nasional.

Permasalahan yang diangkat dan diperdebatkan sebenarnya hanyalah konsekuensi dari permasalahan luar biasa yang belum terselesaikan secara menyeluruh dalam sepak bola Vietnam.

Dengan situasi yang seperti ini yang dimaksud "Strategi", jika bisa disebut demikian, tidak pernah dipertahankan dalam jangka panjang. Dengan kata lain, strateginya selalu bersifat jangka pendek, yang hasilnya juga bersifat jangka pendek.***