Helo Timor Leste

Geger Remaja Fatubesi Kupang Mau Dijual Keperawanannya ke Timor Leste oleh Teman Sendiri Seharga Mobil

Kamis, 29 Feb 2024 16:35
    Bagikan  
GADIS
pixabay.com

GADIS - Ilustrasi

HELOTIMORLESTE.COM - Warga Kelurahan Fatubesi, Kecamatan Kota Lama, Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) digegerkan adanya jual beli keperawanan seorang gadis di bawah umur.

Meskipun akhirnya peristiwa itu belum sempat terjadi, namun itu hampir saja terjadi yang menjadi korban seorang remaja di bawa umur berinisial G berusia 15 tahun.

Gadis G ini nyaris menjadi korban prostitusi dengan menjual keperawanan yang dilakukan seorang mucikari seharga Rp100 juta.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Timor Leste 2024 hingga 2025 Menurut Bank Dunia Dipengaruhi Sektor Ini

"Mucikari menjak ke Timor Leste untuk menjual keperawanan saya dengan iming-ming seharga Rp100 juta," kata gadis G, Kamis (29/2/2024).

Dilansir katantt.com mengungkapkan awal terjadinya kasus ini dimulai adanya pertengkaran seorang gadis G dengan neneknya.

Usai bertengkar dengan neneknya G kemudian menghubungi GH (14) agar menjemput ke rumahnya pada Kamis (15/2/2024) malam agar menginap sementara.

Baca juga: NCBA dan Coffee Coorperative of Timor Akan Dorong Ekspor Kopi, Vanila, Cacao dan Lada ke Luar Negeri

Remaja G ini kemudian dijemput oleh teman GH, yang selanjutnya ditampung di salah satu tempat hiburan malam di Kota Kupang sejak Jumat (16/2/2024).

Ternyata di penampungan hiburan malam G justru diajak ikut berpesta, minum-minuman keras dan karaoke bersama saudara GH dan sejumlah pria lain.

Sejauh ini aktivitas G dipenampungan sementara itu adalah disuruh menemani para tamu dan saudara GH.

Empat hari kemudian, G menceritakan, handphone miliknya dijual oleh temannya GH.

Baca juga: FONGTIL Ingatkan Kehamilan di Luar Nikah di Timor Leste Terus Meningkat, Perlu Perhatian Kita Semua

Setelah satu pekan, INL yang juga ibu dari GH, yang merupakan muncikari mengajak G ke Atambua, Kabupaten Belu.

Rencana berikutnya G hendak dibawa ke Timor Leste untuk transaksi jual keperawanan.

"Saya sama sekali tidak tahu soal mau jual saya, karena berpikir nanti langsung kami ke rumahnya mereka di Atambua. Ternyata di bawa ke (kelurahan) Kelapa Lima (Kota Kupang) dengan alasan masih kumpul uang dulu baru ke Atambua," kata G.

Baca juga: Tahun 2024 Adalah Tahun Kabisat, Begini Cara Menghitungnya

"Jadi, mereka bilang ikut saja ke Timor Leste daripada kamu pulang, nanti kena pukul sampai mati," sambungnya.

G mengaku kalau temannya GH mengaku pernah dijual keperawanannya ke Timor Leste oleh ibunya.

Selain, GH, kedua kakak perempuannya juga mengalami hal serupa. Hingga saat ini GH masih melakukan aktivitas dunia malam.

"Dia (GH) ngaku kalau sudah pernah dijual perawannya oleh mamanya ke sana (Timor Leste)," kata G menirukan ucapan GH.

Baca juga: Sebelum Nonton Dune Part 2, Ini Hal-hal yang Perlu Diketahui tentang Film Calon Box Office Ini

Masih menurut G, tanpa sepengatahuannya, GH bersama INL memosting fotonya di sejumlah media sosial Facebook dengan narasi open BO. Padahal, menurutnya, selama ini dia sama sekali tidak punya akun Facebook.

"Saya tidak tahu, tapi tiba-tiba ada yang cerita bilang saya posting foto open BO di Facebook," ungkapnya.

ST (44), ibu kandung G menjelaskan kabar anak gadisnya kabur itu didapati dari salah satu keluarganya. Karena panik, ST sempat berupaya meneleponnya namun nomor kontaknya tak aktif.

Baca juga: Timor Leste Diterima Sebagai Anggota WTO, AS Beri Pujian

Sabtu (17/2/2024), ST langsung datang ke Kupang untuk mencari G. Tiba di Kupang, pada malamnya langsung membuat laporan polisi di Polresta Kupang Kota.

Usai membuat laporan, ST berupaya memosting di media sosialnya mengenai perihal orang hilang. Sehingga ada warga yang merespons dan mengaku melihat G sedang di taman Kota Kupang.

"Tapi saya tidak gubris karena ceritanya panjang, jadi pas Senin (19/2/2024), polisi melacak nomor telepon anak saya. Ternyata titik terakhirnya berada di Kabupaten Malaka," ujarnya.

Baca juga: 3 Helai Rambut Idol K-Pop Jang Wonyoung Terjual Seharga Rp209 Juta di Situs China

ST bersama sejumlah Buser Polresta Kupang Kota langsung ke Kabupaten Malaka untuk mencari G.

Upaya pencarian itu tak membuahkan hasil hingga akhirnya kembali ke Kupang.

"Sebelum kami ke Malaka, ada orang yang telepon saya bilang ada lihat nona di sana, tapi dia bilang kalau bisa segera datang karena besok mereka sudah menuju ke Timor Leste, maka malam itu juga kami langsung menuju ke sana," katanya.

Baca juga: 3 Helai Rambut Idol K-Pop Jang Wonyoung Terjual Seharga Rp209 Juta di Situs China

Saat sudah di Kupang, ST melihat akun instagram milik GH sedang memosting foto G. ST lalu berupaya mencari nomor teleponnya untuk menghubunginya. Saat dilacak oleh polisi, ternyata sedang berada di Kupang.

"Saat masih di Malaka juga ada orang telepon saya untuk mengantar anak saya tapi harus bertemu langsung sekalian kasih uang. Jadi semacam mau peras saya begitu," kisahnya.

Kerabat ST berinisiatif untuk menjebak GH dengan alasan sedang berkelahi dengan orang tuanya sehingga membutuhkan bantuan secepatnya.

Singkatnya, mereka bersepakat untuk bertemu di Kelurahan Tode Kisar, Kecamatan Kota Lama, hingga akhirnya polisi langsung melakukan penangkapan.

Baca juga: Kosistensi Megawati dan Skillnya yang Merata Potensi Tembus Lima 5 Besar Top Skore

"Jadi, kami menjebaknya, makanya dia langsung respons dan bertanya kamu masih perawan tidak? Kalau masih, kamu mau jual perawan tidak dengan harga Rp 50 juta. Saat tiba di lokasi ternyata anak saya juga ada di dalam mobil yang ditumpangi," tuturnya.

"Saat itulah, polisi langsung menangkap dan membawanya ke Polresta Kupang Kota. Sehingga GH mengaku kalau ibunya yang memosting foto milik G untuk open BO," ungkapnya.

Senin (26/2/2024), ST bersama G langsung membuat laporan polisi di Direktorat Kriminal Umum (Dir Krimum) Polda NTT mengenai perdagangan orang.

Baca juga: Kosistensi Megawati dan Skillnya yang Merata Potensi Tembus Lima 5 Besar Top Skore

Direktur Reskrimum Polda NTT Kombes Patar Silalahi yang dikonfirmasi Kamis (29/2/2024) membenarkan adanya laporan dari ST.

Menurutnya kasus tersebut sedang dalam penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi.

"Kami masih periksa saksi-saksi termasuk akun media sosial milik korban. Terkait dengan postingannya kami masih dalami, tapi hari ini kami sudah periksa tiga saksi," ungkapnya. **