Helo Timor Leste

Kisah Pilu Seorang Mahasiswi Menjadi Korban Penculikan, Ternyata Ini Faktanya

Kamis, 1 Jun 2023 01:16
    Bagikan  
Ketika Sri Wulaningsih Membuat Karangan
@terangmedia

Ketika Sri Wulaningsih Membuat Karangan - Seorang mahasiswi bernama Sri Wulaningsih membuat laporan ke polsek Menes, Pandegelang, Jawa Barat, menjadi korban penculikan, ternyata cuma karangan belaka.

HELOTIMORLESTE.COM - Inilah kisah yang menimpa seorang mahasiswi semester 3 UIN SMH Banten, Sri Wulaningsih (20 tahun). Dia terpaksa mengarang cerita menjadi korban penculikan dan penganiayaan hingga membuat laporan palsu ke Polsek Menes, Pandegelang, Jawa Barat.

Kala itu, Sri mengaku dia diculik ketika sedang menunggu bus di halte Cimanying, kecamatan Menes, kabupaten Pandeglang, untuk berangkat ke kampusnya di Kota Serang pada sehari sebelumnya.

"Saat bus tiba, saya dipukul di bagian leher belakang hingga tak sadarkan diri, saya dinaikkan ke bus masih setengah sadar. Kemudian saya diminta selfie di bus. Lalu diturunkan di tengah jalan, disuruh naik Avanza silver sama 3 orang yang tak dikenal," ungkap Sri kala itu.

Baca juga: Ketua Satgas Mafia Tanah Berkunjung di Polresta Banyuwangi, Rupanya Terkait Gebrakan Kakantah



Sri mengaku dibentak para penculik hingga dianiaya dan dicium sampai akhirnya diturunkan di dekat SPBU Palima, kota Serang, demikian unggah akun instagram.com @terangmedia, Rabu 31 Mei 2023.

"Saya diinterogasi, dicium, dan dipaksa minum obat. Saya enggak tahu itu obat apa. Kemudian saya dinaikkan lagi ke dalam mobil, terus diturunkan di dekat SPBU Palima," kata Sri pada tanggal 1 Mei 2023 silam kepada aparat polsek Menes.

Sekarang terungkap itu semua kebohongan. Sri begitu karena takut terhadap pacarnya yang bernama Rafli dan orang tuanya.

Baca juga: Muncul Tagar: Selamatan Maisarah, Sedih dan Pilu Nasibmu, Bocah Ini Diserahkan kepada Ayahnya



Seperti pada sebuah video yang diunggah akun satreskrimpolrespandeglang pada Senin, 29 Mei 2023, Sri memberikan klarifikasi terkait laporan dugaan penculikan dan penganiayaan dirinya ke Polsek Menes tidak benar adanya.

"Saya mau menjelaskan terkait laporan saya ke Polsek Menes pada 1 April, adanya dugaan penculikan dan perbuatan tidak menyenangkan itu tidak benar. Bahwasanya hari itu saya pergi ke rumah teman saya dan diantarkan ke Palima. Kenapa saya melakukan itu? Karena adanya tekanan dari pacar saya dan takut kepada orang tua," ungkap Sri dalam video berdurasi 42 detik tersebut.

Baca juga: Menyedihkan Kades Aktif di Pasuruan Terlilit Utang, Jadi Tukang Gendam di Tuban

Kanit Reskrim Polsek Menes Aiptu Aan Andriansyah membenarkan bahwa Sri telah membuat laporan dugaan penculikan, namun saat ini laporan tersebut telah dicabutnya lantaran tidak benar terjadi.

Diakui Aan, terungkapnya laporan palsu tersebut setelah pihaknya melakukan serangkaian penyelidikan dan memeriksa sejumlah CCTV yang berada di TKP namun tidak ditemukan adanya unsur penculikan.

"Kita gelar, kita periksa lagi, dan saya yakinkan, saya cek beberapa CCTV untuk petunjuk, tapi tidak ada (penculikan). ***