HELOTIMORLESTE.COM - Pemerintah Kabupaten Belu, Provinsi NTT, Indonesia terus mendorong peningkatan kualitas produk pertanian melalui pengolahan dan pengemasan sebagai nilai tambah produk pertanian.
Dengan mengolah produk pertanian menjadi produk olahan yang siap jual, misalnya makanan olahan atau minuman tradisional.
Sehingga masyarakat desa dapat memperoleh penghasilan yang lebih tinggi dan memperluas pasar potensial untuk produk-produk mereka.
Upaya dan kerja keras Pemkab Belu selama tahun 2021-2023 menunjukkan perkembangan yang baik pada komoditas pertanian tanaman pangan seperti padi, jagung, dan kacang hijau.
Produksi padi mencapai - 46.775 ton
Jagung mencapai - 66.345 ton
Kacang hijau mencapai - 1.797 ton.
Sedangkan produksi komoditas pertanian tanaman hortikultura, seperti cabe, bawang merah, bawang putih dan tomat dalam kurun waktu 2021-2022 terus mengalami peningkatan.
Cabe mencapai - 1.568.32 ton
Bawang Merah - 320,11 ton
Bawang Putih - 180,58 ton
Tomat - 915,93 ton
Kopi mencapai - 101,6 ton
Jambu Mente - 974,6 ton.
Baca juga: Piala Asia 2024: Negara-negara Asia Tenggara Belum Mencetak Poin, Kalah Melulu
Selain berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi NTT melalui Program TJPS, Pemerintah Kabupaten Belu juga membantu kelompok tani melalui penyediaan bibit, pupuk dan obat-obatan.
Melalui Dana Desa, Pemerintah mengalokasikan anggaran untuk Ketahanan Pangan Desa, Membangun Kebun Desa dan berkolaborasi dengan Gereja, Menyediakan Pupuk Organik.
Bersama pihak swasta, Pemerintah Daerah dan Bumdes, kemudian berkolaborasi dengan Bank NTT untuk membangun ekosistem dan pembiayaan pertanian yang mandiri.
Disektor peternakan target penambahan jumlah populasi dan pengembalian kejayaan sapi Timor terus dikembangkan melalui pelaksanaan inseminasi buatan dan kawin alam dengan pejantan unggul.
Selama tahun 2021-2023, lahir hasil inseminasi buatan pada ternak sapi sebanyak 635 ekor, yakni jenis Sapi Limosin, Angus, Simental dan Wagyu.
Sedangkan lahir hasil inseminasi buatan pada ternak babi mencapai 1.167 ekor.
Untuk meningkatkan kebuntingan dan kelahiran ternak sapi di Kabupaten Belu, pemerintah menyediakan Rumah Singgah Ternak sebagai wadah untuk melakukan paket inseminasi buatan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas ternak sapi.
Pemerintah juga memberikan perhatian kepada para peternak babi dan unggas melalui berbagai bantuan kelompok peternak serta menyediakan obat-obatan, vaksin dan surveilans untuk mencegah penyebaran penyakit yang mengancam.
Baca juga: Perampok Menyapa Staf Sebelum Menggarong Perhiasan Senilai Rp590 Juta
Jumlah populasi ternak sapi di Kabupaten Belu meningkat tahun 2023 sebanyak 65.649 ekor, tahun sebelumnya 2022 sebanyak 65.105 ekor.
Begitupun pada populasi ternak babi, sebanyak 29.583 ekor pada tahun 2023, tahun 2022 sebanyak 29.004 ekor.
Program Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Belu sungguh luar biasa.
Baca juga: Prospek Kendaraan Listrik di Indonrsia 2024, Baca Dulu Sebelum Membeli
Capaian di tahun 2023 menyentuh angka 86,30%, lebih tinggi dari 82,83% di tahun 2022.
Kondisi ini mengindikasikan bahwa UMKM kita sedang dalam tren yang positif dengan jumlahnya yang terus bertambah setiap tahunnya. **