Helo Timor Leste

Presiden Jose Ramos Horta Mendukung Penutupan Organisasi Seni Bela Diri Timor Leste

Dodo Hawe - Nasional
Rabu, 8 Nov 2023 10:12
    Bagikan  
DI BRUNEI
jose ramos horta/facebook

DI BRUNEI - Presiden Timor Leste, Jose Ramos Horta (kanan) bersama Hassanal Bolkiah (kiri) saat kunjungan kenegaraan di Brunai Darussalam.

HELOTIMORLESTE.COM - Presiden Timor Leste, Jose Ramos Horta mendukung penutupan Organisasi Seni Bela Diri (GAM) di Timor Leste yang dinilai membuat rakyat tidak tenang.

Menurut Presiden Horta anggota organisasi itu sulit dikontrol oleh pemimpinnya, sehingga tidak terkendali.

"Grup Arte Marsiais (GAM) yang anggota-anggotanya sulit dikontrol para pemimpin mereka, oleh karena itu, pem erintah memutuskan untuk menutupnya," kata Presiden Horta di Brunei Darussalam, Selasa (7/11/2023) seperti lansir stlnews.co.

Baca juga: Sering Berantem! Komite Nasional 12 November Timor Leste Dukung Pemerintah Menutup GAM dan GAR

Presiden Horta berpesan kepada PNTL (Polisi Nasional Timor Leste) untuk bertindak tegas dan memberikan keputusan yang keras terhadap pelaku kejahatan.

Menurutnya jika PNTL tidak mampu, undang-undang memungkinkan mengintervensi oleh Angkatan Bersenjata (F-FDTL).

"Lebih baik saya tidak campur tangan dalam operasi, tetapi lebih baik PNTL dan F-FDTL mendirikan pangkalan pemanen di Bobonaro.

Baca juga: Mike Tyson: Jika Pukulan Ngannou Mendarat di Tubuh Tyson Fury maka Game Over

Horta mengatakan sekarang situasinya sudah tenang di Bobonaro yang merupakan tempat terjadi kerusuhan di antara perguruan itu.

Sebelumnya PM Xanana Gusmao mengatakan jika kabunetnya akan mengambil keputusan untuk menutup sementara kegiatan GAM (Grup Arte Marsiais) dan Group Arte Rituais (GAR) di wilayah tersebut.

Sementara Ketua Eksekutif Asiasi HAK, Feliciano da Costa Araujo merekomendasikan untuk menangguhkan sementara aktivitas kedua organisasi itu sampai solusi yang adil ditemukan.

Baca juga: Presiden Timor Leste Tiba untuk Kunjungan Kenegaraan di Brunai

Feliciano da Costa Araujo juga menekankan agar pemimpin kedua organisasi bisa mengendalikan anggota mereka yang membuat masalah serta mengimplementasikan peratuiran yang sudah ada.

Sementara Kementerian Dalam Negeri meningkatkan SDM Perwira Polisi Suku yang diperlukan untuk mengatasi konflik.

Sementara Direktor AJAR Inocensio Xavier menyatakan penutupan sementara aktivitas GAM dan GAR tidak memecahkan masalah di wilayah itu.

Baca juga: Empat Artis Asia Tenggara yang Pernah Menerobos Jadi Bintang Film Hollywood, Ini Daftarnya

Dia percaya untuk menyelesaikan konflik bukan dengan cara menutup aktivitas, tetapi perlu mencari solusi.

Menurutnya masalah seperti ini sebenarnya tidak saja terjadi di Timor Leste tetapi juga dinegara lain seperti Prancis, Amerika Latin dimana para pemuda yang menyebabkan masalah keamanan ini.

Sementara anggota Fraksi CNRT, Natalino dos Santos mengatakan pemerintah berwenang untuk menutup aktivitas kedua organisasi itu, ketika tidak memberikan kontribusi kekepada proses pembangunan negara ini. **