HELOINDONESIA.COM - Seorang nenek asal Desa Maulau, Kecamatan Maubisse, Kotamadya Ainaro, Timor Leste, mungkin perjuangan hidupnya sederhana, hanya cukup untuk makan.
Dia adalah nenek Avo Madalena Maria Sousa berusia 78 tahun, dengan usianya yang sudah lanjut masih harus mencari nafkah dengan mencari peluang di pasar, dengan harapan bisa menjual produknya.
Nenek Avo hanya menjual beberapa ikat bawang merah, beberapa bitir nanas, lombok hijau, sayur dan beberapa biji buah lainnya.
Baca juga: Mengerikan Angin Kencang di Ainaro Merusak 21 Rumah Warga, Terjadi Saat Mereka Tidur Lelap
Jika dihitung barang-barang dagangnya nilainya tidak seberapa, namun dia harus melakukan itu dengan penuh kerja keras agar dagangnya laku terjual.
Sesekali nenek Avo harus menghabiskan waktu menunggu dari pagi hingga sore hari menjaga produknya di pasar Maubisse.
"Saya datang ke sini, kalau hari Minggu, sekarang saya hanya tidur di pasar dan siangnya saya beli nasi untuk dibawa pulang," kata Nenek Avo.
Nenek Avo mengatakan beberapa anak muda di sini menjualnya kepada saya dalam takaran agar saya bisa memakannya pada siang hari hingga sore hari.
Barang dagannnya seperti nanas, pisang, ubi, kacang-kacangan, dan telur serta harganya relatif murah, bisa dibeli menggunakan uang receh.
Nenek Avo Madalena pun mengungkapkan perasaan sulitnya berjualan ketika beberapa produk yang dia jual tidak laku karena sepinya pembeli di pasar Maubisse.
Dengan kondisi yang sedang sakit-sakitan, nenek Avo Madalena tak mau membebani anak-anaknya meski sudah mendapat bantuan dari mereka.
Dia harus tetap hidup dan mencari makan sendiri dengan cara berjualan di pasar agar meskipun hasilnya hanya cukup untuk makan saja.
"Saya merasa sangat sedih ketika orang tidak membeli produk yang saya jual," kata nenek Avo.
Dia mengatakan jika anaknya tidak mengerti kenapa saya menjual produk tersebut, tapi saya sendiri ingin melakukannya karena kami tidak punya apa-apa lagi dan saya merasa tidak enak.
Baca juga: Telkomsel Tingkatkan Layanan Jaringan Internet di Kotamadya Ainaro, Timor Leste
"Untuk itu, aku tetap datang ke pasar ini untuk berjualan meskipun usiaku sudah tua," kata pedagang tua ini.
Lebih jauh nenek Avo menjelaskan jika suaminya meninggal dunia pada tahun 1975, hanya menyisakan satu anak yang kini tinggal bersamanya.
"Saya, tinggal bersama anaksaya dan cucu saya berasal dari Aileu liquid-Doe. Saya tidak ingin membebani mereka," kata nenek Avo menjelaskan.
Menurut nenek Avo, selama ini, dia pergi ke pasar bersama anak cucunya, namun dia mengatakan saya tidak pergi ke pasar," jelasnya
Untuk menjual daganganya nenek Avo tidak mampu menyewa tempat, sehingga Madalena memilih menjual produknya di pasar Maubisse.
Dia mengatakan, terkadang ia berbaring di pasar sambil menunggu pelanggan yang mungkin tertarik membeli produknya.
Baca juga: Kopi Timor Leste Terbukti Populer di The Roastery Selandia Baru
Madalena menerima uang bantuan beberapa waktu lalu tetapi kehilangan kartunya, dan saat ini dia tidak mempunyai mampu pergi ke STAE Ainaro untuk mengurus kartu yang hilang.
"Saya pernah menerima uang, tapi saat ini saya tidak bisa mengaksesnya karena kehilangan kartu saya. Saya ingin pergi ke STAE Ainaro untuk menyelesaikan masalah ini, tapi saya tidak punya kekuatan untuk menaiki kendaraan," kata Madalena sedih. **